Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono. Foto: Humas UKP-BKP. TODAYNEWS.ID – Pemerintah resmi menurunkan harga eceran tertinggi (HET) untuk pupuk bersubsidi sebesar 20 persen di seluruh Indonesia. Pupuk yang alami penurunan di antaranya pupuk kimia dan pupuk organik.
Penurunan harga pupuk ini akan meringankan beban para petani dan bentuk kehadiran negara kepada kepentingan petani.
“Penurunan harga pupuk ini adalah bukti bahwa negara hadir untuk petani,” kata Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).
Mardiono mengatakan pemerintah memahami bahwa pupuk merupakan komponen vital dalam produksi pangan.
“Ketika pupuk menjadi lebih terjangkau, maka kesejahteraan petani meningkat, produksi stabil, dan ketahanan pangan nasional semakin kokoh,” jelas Mardiono.
Mardiono mengatakan penurunan harga pupuk sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Apalagi, Presiden Prabowo selaku menekankan kejajaran kabinet untuk swasembada pangan.
“Kita ingin kebijakan ini tidak hanya berhenti di atas kertas. Petani di lapangan harus benar-benar merasakan dampaknya,” jelas Mardiono.
“Ketika pupuk mudah didapat dan terjangkau, maka kedaulatan pangan nasional semakin dekat untuk kita wujudkan,” tambah dia.
Mardiono menuturkan pupuk merupakan bagian penting dalam produksi pangan nasional.
Dengan harga pupuk yang terjangkau maka dapat meningkatkan produktivitas petani.
“Kebijakan ini bukan hanya soal harga, tetapi soal keberpihakan. Petani adalah ujung tombak kedaulatan pangan dan negara harus memastikan mereka mampu berproduksi secara optimal,” imbuhnya.
Penurunan harga pupuk organik, kata Mardiono, merupakan kabar baik. Hal itu akan mendorong lebih banyak petani beralih ke sistem pertanian yang efisien dan berkelanjutan tanpa mengorbankan produktivitas. “Ini masa depan pertanian Indonesia,” pungkas dia.