Sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjalani prosesi wisuda gelombang III Tahun 2025. TODAYNEWS.ID – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan upacara wisuda bagi 6.958 lulusan.
Acara yang diikuti berbagai jenjang pendidikan mulai dari Diploma, Profesi, Sarjana, Magister, hingga Doktor ini digelar selama tiga hari yakni, 14, 15, dan 16 Oktober 2025 di Gymnasium UPI, Kampus Bumi Siliwangi, Bandung.
Rektor UPI, Prof Dr. Didi Sukyadi, MA mengatakan, sejauh ini, UPI sudah menghasilkan lebih dari 350.000 lulusan. Jumlah lulusan ini menjadi bukti nyata komitmen UPI dalam membangun sumber daya manusia unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.
Menurutnya, sebanyak 70 persen lulusan UPI sudah terserap dunia kerja dengan kinerja baik.
Saat ini, UPI sedang mengejar target minimal 80 persen lulusannya terserap kerja, dengan waktu tunggu ideal maksimal satu sampai satu tahun setengah.
“Berdasarkan survei, saat ini masih di bawah 80 atau sekitar 70 persen. Jadi memang kita ingin para alumni ini setelah lulus, masa tumbuh memperoleh pekerjaannya tidak terlalu lama, kemudian bisa mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang memadai,”katanya.
Sejauh ini, pihak universitas terus menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan, salah satunya bank ternama milik pemerintah.
“Saat ini kita bekerja sama dengan beberapa mitra, salah satunya bank pemerintah. Kesempatan kerja ini ditawarkan bagi lulusan terbaik,”ujarnya.
Tak hanya itu, untuk menjawab tantangan dunia kerja ke depan, para mahasiswa dibekali berbagai keahlian dan kompetensi dibidangnya.
“Para lulusan UPI sudah diarahkan memiliki keahlian dan kompetensi pada bidangnya, serta memiliki kemampuan soft skill yang bagus. Ini sangat penting agar para alumni dapat beradaptasi pada dunia kerja kekinian,” ujar Didi Sukyadi.
UPI juga memfasilitasi para lulusannya yang ingin kerja di luar negeri. UPI Migran Center sudah beroperasi, dimana pesanan tenaga kerja untuk lulusan UPI sudah muncul dari Korea dan Jepang.
Prof Didi Sukyadi berharap, para wisudawan mampu menjadi agen perubahan di berbagai bidang dan membawa nilai-nilai keilmuan, kepemimpinan, serta pengabdian bagi masyarakat.
84 Mahasiswa Internasional Diwisuda
Selain itu, UPI juga menegaskan posisinya sebagai universitas bereputasi global dengan mewisuda 84 mahasiswa internasional dalam Wisuda Gelombang III 2025 ini.
Para wisudawan tersebut berasal dari Uzbekistan, Filipina, Ghana, China, Timor Leste, Turkmenistan, Tanzania, Tiongkok, dan Sudan.
Kehadiran mereka menjadi bukti komitmen UPI dalam memperluas jejaring pendidikan internasional serta memperkuat kolaborasi akademik lintas budaya di tingkat global.
Salah satu sorotan pada wisuda kali ini adalah keikutsertaan tiga mahasiswa asal Uzbekistan yang mengikuti program dual degree UPI–Tashkent State University of Economics (TSUE), Uzbekistan. Ketiganya hadir langsung dalam prosesi wisuda di Bandung dan akan melaksanakan wisuda lanjutan di Uzbekistan pada 25 Oktober 2025 mendatang.
Selain itu, salah satu wisudawan internasional yang membanggakan berasal dari Ghana, yaitu Obed Kwabina Opoku Nkansah, yang berhasil meraih Yudisium 4 dengan masa studi hanya 6 semester. Prestasi ini menjadi bukti nyata dedikasi mahasiswa internasional di UPI dalam menempuh pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing global.
Program internasionalisasi yang dijalankan UPI sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 4: Pendidikan Berkualitas) serta visi UPI sebagai universitas pelopor dan unggul (Leading and Outstanding University).
Melalui kolaborasi akademik, riset bersama, dan pertukaran mahasiswa lintas negara, UPI berkomitmen melahirkan lulusan berkarakter global yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan masyarakat dunia.
Tanda Tangan Elektronik untuk Ijazah, Transkrip, dan SKPI
Selain meluluskan 6.958 wisudawan, untuk pertama kalinya UPI juga menerapkan tandatangan elektronik untuk seluruh ijazah, transkrip akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) bagi wisudawan.
Kebijakan ini menjadi langkah strategis UPI dalam mendukung transformasi digital perguruan tinggi, sekaligus memperkuat keabsahan dokumen akademik berbasis teknologi informasi.
Penerapan tanda tangan elektronik ini dilakukan dengan sistem keamanan berlapis dan mengacu pada regulasi nasional mengenai sertifikasi elektronik, sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan peraturan turunannya.
Dengan demikian, setiap dokumen akademik yang dikeluarkan UPI memiliki keabsahan hukum yang sama dengan dokumen fisik bertanda tangan basah.
Dengan sistem digital ini, proses penerbitan ijazah dan dokumen pendukung dapat dilakukan lebih cepat, aman, dan transparan. Wisudawan juga dapat mengakses dokumen resmi mereka secara daring dengan jaminan validitas tinggi, karena setiap dokumen dilengkapi dengan kode verifikasi digital yang dapat dicek keasliannya melalui sistem akademik UPI.
Langkah ini diharapkan menjadi model praktik baik (best practice) bagi perguruan tinggi lain di Indonesia dalam memperkuat tata kelola akademik berbasis teknologi, sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dalam mendorong digitalisasi administrasi pendidikan.
Dengan demikian, UPI tidak hanya mempercepat proses layanan akademik, tetapi juga memperkuat integritas dan keandalan sistem informasi akademik, serta memberikan kemudahan bagi para lulusan dalam mengakses dokumen akademik yang sah dan diakui secara nasional maupun internasional. ***