TODAYNEWS.ID – Pakar kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah, menilai dipanggilnya Badan Gizi Nasional (BGN) oleh Komisi IX DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada besok, Rabu (1/10) tetap akan membahas point-point yang sebelumnya sudah disampaikan oleh anggota-anggota Komsi IX.
Diketahui, dalam RDP tersebut Komisi IX DPR juga menghadirkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meminta pandangannya terhadap tata kelola dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kalau saya rasa, apa yang disampaikan akan sama seperti yang disampaikan oleh anggota-anggota DPR dalam rapat sebelumnya dengan BGN,” kata Trubus saat dihubungi TODAYNEWS, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya point paling krusial yang harus kembali dibahas oleh Komisi IX adalah maraknya orang-orang yang tak paham persoalan gizi dan sistem distribusi makanan dalam mengurus program MBG ini.
“Organisasi BGN ini kan baru. Badan Gizi harusnya taruh disitu orangnya gizi harusnya. Tapi kan isinya orang-orang bawa bedil (militer) semua itu kan. Jadi susah itu,” ungkapnya.
Kata Trubus, masalah ini sangat penting untuk memastikan program MBG yang dikelola oleh BGN dapat berjalan dengan sukses karena diisi oleh orang-orang yang memang berkompeten di bidangnya.
“Ini harusnya namanya badan gizi, isinya orang gizi. Paling tidak orang paham gizi, kan,” tuturnya.
“Kementerian Kesehatan isinya orang-orang dokter, orang-orang perawatan kesehatan, meskipun orang-orang kesehatan juga ada, orang hukum juga ada, cuman kan nggak banyak,” tambah Trubus mencontohkan.
Sebab itu, kata Trubus kerap terjadinya keracunan siswa usai santap MBG karena adanya kelalaian dalam hal pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang yang memang bukan bekerja pada bidangnya.
“Jadi harusnya badan gizi ini juga sama. Orang badan gizi kok isinya malah jenderal-jenderal pada pensiunan yang misalnya seperti tempat berteduh dari pensiun mereka. Itu yang kemudian salah satunya saya rasa menjadi penyebab terjadinya lalai dalam hal mengawasi kualitas itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago, juga mempertanyakan soal pengangkatan sumber daya manusia (SDM) oleh BGN yang dinilai tidak memiliki kecocokan untuk menjalankan program MBG.
“Nah, ini juga yang pertama kali saya selalu kritisi. Kenapa? Harusnya di MBG itu SDM-nya adalah orang-orang yang paham,” kata Irman kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Seharusnya kata Legislator Fraksi NasDem itu, penanganan MBG harus diisi oleh orang-orang yang berkredibel di bidangnya seperti paham dengan Gizi, catering, distribusi, kesehatan dan lain sebagainya.
Menurutnya salah satu pemicu terus terjadinya masalah keracunan siswa usai santap MBG karena banyaknya SDM yang tak sesuai dengan bidang yang saat ini sedang digelutinya.
“Nah, kalau yang di sana adalah orang-orang yang sebetulnya tidak paham dengan bagaimana melaksanakan program ini, maka yang terjadi akan seperti ini,” tukasnya.
1 jam lalu
https://shorturl.fm/cb0sJ