Tips Berkendara Hemat Saat Pasokan BBM Mulai Menipis

TODAYNEWS.ID – Di tengah kondisi pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang mulai menipis di beberapa daerah, ada sejumlah cara berkendara yang dinilai efektif untuk menghemat energi sekaligus mengurangi konsumsi BBM secara signifikan. Hal ini disampaikan oleh Pakar Otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu.

Menurut Yannes, kunci utama efisiensi BBM terletak pada menjaga kecepatan kendaraan agar tetap stabil serta menghindari gaya berkendara agresif, seperti akselerasi mendadak atau pengereman tiba-tiba.

Baca Juga

1 bulan  lalu

10 Merek Mobil China Terlaris Agustus 2025

101 Azis Arriadh

“Riset dari US Environmental Protection Agency membuktikan bahwa gaya berkendara agresif, seperti ngebut dan rem mendadak, bisa menurunkan efisiensi BBM hingga 33 persen di jalan tol dan 5 persen di perkotaan,” ujarnya dari Jakarta, Senin.

Ia juga menyarankan pengemudi mematikan mesin saat berhenti lama, misalnya ketika menunggu di area parkir. Langkah kecil ini mampu mencegah pemborosan bahan bakar yang tidak perlu.

Selain itu, konsumsi BBM dapat ditekan dengan menutup jendela ketika berkendara di kecepatan tinggi agar hambatan udara berkurang, serta menggunakan pendingin udara (AC) secara bijak.

Baca Juga

1 bulan  lalu

10 Merek Mobil China Terlaris Agustus 2025

101 Azis Arriadh

“Pemakaian AC sendiri bisa meningkatkan konsumsi BBM hingga sekitar 20 persen, apalagi saat siang hari dengan suhu udara yang panas,” jelas Yannes.

Dari sisi perawatan, Yannes mengingatkan pentingnya menjaga tekanan angin ban sesuai standar pabrikan, menghindari membawa muatan berlebih, serta melakukan servis berkala.

“Pastikan tekanan ban sesuai rekomendasi, jangan membawa beban berlebih, dan rutin lakukan perawatan seperti ganti oli, bersihkan injektor, serta cek sistem pembakaran. Mesin yang tidak terawat bisa lebih boros hingga 30 persen,” tambahnya.

Sementara itu, diketahui kelangkaan stok BBM terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell dan BP sejak akhir Agustus 2025. Meski begitu, Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya menegaskan, kondisi tersebut hanya terjadi di Jabodetabek, sedangkan stok BBM secara nasional masih terbilang aman.