TODAYNEWS.ID – Selama sepekan terakhir Rezim Zionis Israel mengalami tekanan paling krusial di ranah internasional, ekonomi, dan keamanan. Skala tekanan telah meningkat sedemikian rupa sehingga mengguncang stabilitas rezim pendudukan ini.
Melansir IRNA, pada Selasa (23/9/2025), di panggung internasional, pukulan telak bagi rezim Zionis datang dengan dirilisnya laporan bersejarah oleh komite pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Untuk pertama kalinya, laporan tersebut secara eksplisit menjelaskan bahwa tindakan rezim Zionis terhadap warga Gaza Palestina sebagai genosida dan kejahatan perang.
“Tindakan Tel Aviv di Jalur Gaza sebagai “genosida” dan mengidentifikasi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sebagai “penghasut utama” kejahatan ini, yang sangat merusak legitimasi moral dan politik rezim Zionis,” tulis laporan itu.
Pada saat yang sama, jalanan-jalanan Eropa, menjadi saksi sejarah dengan melakukan protes anti-Zionis di ibu kota negara-negara di Eropa.
“Meskipun ada investasi besar dari lobi-lobi Zionis, telah menyaksikan lonjakan kemarahan publik. Protes anti-Zionis di ibu kota-ibu kota besar Eropa telah menunjukkan bahwa diplomasi rezim yang mahal ini telah sepenuhnya terisolasi,” tambah laporan tersebut.
Kemarahan global ini semakin tercermin dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh para menteri luar negeri dari 16 negara, serta permintaan Dewan Kerja Sama Teluk Persia kepada Dewan Keamanan untuk tindakan tegas.
Di sisi ekonomi, pasar saham Tel Aviv telah anjlok selama enam hari berturut-turut, menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas ekonomi para pemukim.
Survei internal menunjukkan bahwa 70% pemukim sangat khawatir tentang ekonomi, sementara separuh populasi melaporkan penurunan rasa aman. Situasi yang meresahkan ini telah mendorong beberapa kapitalis Zionis terkemuka untuk menuntut pemecatan Netanyahu.
Sementara itu, di kawasan, tekanan terhadap rezim Israel semakin meningkat. Qatar menolak normalisasi hubungan apa pun tanpa terlebih dahulu membahas masalah Palestina, Mesir bersiap menghadapi potensi skenario militer, dan Yaman telah menunjukkan kerentanan rezim Israel dengan berhasil meluncurkan operasi rudal hipersonik yang menargetkan kota Jaffa.
Peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung ini menunjukkan bahwa rezim Israel berada di jalur kemunduran yang tak terelakkan. Kemunduran ini dimulai di Gaza dan tampaknya akan berpuncak pada kejatuhan proyek Zionis yang meresahkan di Wilayah Pendudukan.
Tidak ada komentar