TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi VI DPR RI, I Nengah Senantara, mengingatkan kepada PT Garuda Indonesia untuk terus berupaya meningkatkan kinerja dan mewujudkan program-program yang telah dipaparkan kepada Komisi IV DPR.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komit VI DPR bersama Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025).
“Di tengah kerugian Garuda yang begitu besar rupanya presentasi bapak-bapak sekalian cukup membawa angin segar, luar biasa,” kata Nengah di ruang Rapat Komisi VI DPR.
Ia berharap apa yang dipaparkan Direksi PT Garuda Indonesia dalam rapat tersebut tak hanya manis dalam penuturan, tetapi juga dapat tercapai sehingga tak ada lagi kerugian yang dialami perusahaan plat merah tersebut.
“Mudah-mudahan apa yang dipresentasikan tadi ending-nya benar seperti itu, jangan hanya manis disaat pemaparan saja tapi endingnya sama dengan apa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, legislator Fraksi Partai NasDem itu pun mengingatkan pesan Presiden Prabowo Subianto soal banyaknya BUMN yang merugi, termasuk Garuda Indonesia.
“Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto disetiap statement pernyataan beliau selalu mengatakan bahwa BUMN kita merugi terus dari 1046 BUMN itu hanya 8 BUMN yang hanya memberikan kontribusi dalam bentuk deviden, sisanya merugi,” tuturnya.
“Nah, sayangnya apa yang dipaparkan tadi termasuk Garuda juga memberikan kontribusi yang signifikan. Apakah tahun-tahun berikutnya akan terjadi hal yang sama lagi? tambah Nengah menanyakan.
Selain itu, ia juga mengingatkan pesan Kepala Negara bahwa sebagian besar BUMN di Indonesia terbukti melakukan korupsi.
Untuk itu, legislator Dapil Bali ini meminta kepada Direksi PT Garuda Indonesia untuk membuat suatu program yang dapat mencegah terjadinya praktik korupsi di perusahaan tersebut.
“Dari data yang saya baca, Garuda Indonesia sudah mengalami korupsi sudah dari tahun 2005, ditarik sekarang 2025, sudah 20 tahun. Nah, apakah mengingat 2025 ini sampai tahun-tahun berikutnya, bapak punya program khusus gak buat penanganan korupsi?” pungkasnya.
Tidak ada komentar