TODAYNEWS.ID – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan belasungkawa mendalam atas kecelakaan bus rombongan tenaga kesehatan yang terjadi di jalur Bromo, tepatnya di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9).
Peristiwa nahas itu merenggut delapan nyawa setelah bus pariwisata dengan nomor polisi P 7221 UG yang ditumpangi rombongan diduga mengalami rem blong.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini. Semoga amal ibadah para korban diterima Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan korban luka segera pulih,” ujar Khofifah.
Khofifah menekankan pentingnya kewaspadaan dalam setiap perjalanan wisata, terutama bagi penyedia jasa transportasi. Menurutnya, kondisi kendaraan harus dipastikan aman sebelum mengangkut penumpang.
“Selalu lakukan pengecekan menyeluruh. Bus pariwisata wajib dalam kondisi laik jalan agar keselamatan penumpang terjamin,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Khofifah telah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim untuk melakukan evaluasi serta pemeriksaan menyeluruh terhadap armada bus pariwisata. Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) diminta memastikan seluruh korban mendapatkan layanan medis terbaik.
“Keselamatan penumpang harus jadi prioritas. Saya berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting agar armada bus benar-benar dirawat secara rutin dan siap jalan sebelum beroperasi,” imbuhnya.
Bus pariwisata milik PO IND’S 88 yang dikemudikan Albahri (57), warga Desa Gladak Pakem, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Probolinggo, mengalami kecelakaan saat melintas di jalur menuju Bromo.
Kasat Lantas Polres Probolinggo, AKP Safiq Jundhira, menyebut dugaan awal penyebab kecelakaan adalah rem blong. “Informasi sementara memang rem blong, tapi keterangan ini masih berdasarkan penuturan penumpang dan sopir. Kepastian penyebab masih dalam penyelidikan,” jelasnya.
Tidak ada komentar