TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan inflasi tetap terkendali sekaligus memperkuat langkah antisipasi di sektor pangan.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyebut inflasi di Kota Bandung pada Agustus 2025 justru mencatat deflasi sebesar 0,14 persen month-to-month, terutama karena turunnya harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Alhamdulillah, kondisi inflasi di Kota Bandung cukup stabil. Beberapa kebutuhan pokok justru mengalami penurunan harga,” kata Erwin.
Secara year-on-year, inflasi Kota Bandung berada di angka 1,69 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Jawa Barat sebesar 1,77 persen maupun nasional sebesar 2,31 persen.
Erwin menilai, capaian ini masih sesuai target nasional 2,5 persen ±1 persen sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31 Tahun 2024.
Menurutnya, kunci pengendalian inflasi di Bandung adalah penerapan strategi 4K yang meliputi Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
“TPID Kota Bandung rutin memantau perkembangan harga. Begitu ada tanda-tanda kenaikan, segera dilakukan langkah antisipasi,” jelasnya.
Berbagai program pun digulirkan, seperti Gerakan Pangan Murah, Pasar Murah, hingga operasi pasar. Upaya itu memberi alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Selain pemerintah, kesadaran masyarakat untuk tidak panic buying juga sangat berpengaruh,” ucap Erwin.
Ia menambahkan, inflasi yang rendah memberi dampak positif bagi masyarakat maupun pelaku usaha. Belanja sehari-hari tidak membebani, daya beli terjaga, dan roda konsumsi tetap berjalan.
Sedangkan bagi pelaku usaha, stabilitas harga memberi kepastian dalam merencanakan kegiatan usaha tanpa khawatir lonjakan bahan baku.
“Investor juga akan lebih percaya diri menanamkan modalnya. Stabilitas ekonomi ini membuat Bandung semakin kompetitif sebagai tujuan investasi,” ungkapnya.
Pemkot Bandung juga mengedepankan pemanfaatan teknologi untuk transparansi informasi harga agar masyarakat lebih mudah memantau. Selain itu, kerja sama dengan daerah penyuplai terus diperkuat guna memastikan distribusi pasokan tetap lancar.
“Insyaallah hingga akhir tahun, inflasi Kota Bandung tetap terkendali dan dalam rentang target nasional. Dengan stabilitas ini, pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata, UMKM, dan jasa akan terus bergerak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung, TB. Agus Mulyadi mengatakan, sektor pangan masih menjadi tantangan terbesar dalam menjaga inflasi di Bandung.
Menurutnya, harga cabai, bawang, dan ayam sangat rentan terhadap fluktuasi akibat faktor cuaca maupun distribusi.
“Kota Bandung sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah. Jika distribusi terganggu, harga kebutuhan pokok bisa langsung terdampak,” ujar Agus.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah memperkuat cadangan pangan strategis dan menjalin kerja sama lebih erat dengan daerah penyangga.
Agus menjelaskan, inflasi yang terlalu tinggi akan menahan konsumsi masyarakat dan memperlambat roda perekonomian. Sebaliknya, inflasi terkendali membuat daya beli tetap terjaga dan aktivitas ekonomi dapat tumbuh.
“Di Bandung, inflasi rendah telah memberi dukungan besar bagi UMKM, pariwisata, dan sektor jasa,” ujarnya.
Selain menjaga stabilitas harga, Pemkot Bandung fokus mengembangkan sektor unggulan. Pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif terus didorong melalui penyelenggaraan berbagai event besar yang terbukti menggerakkan perekonomian kota.
“Digitalisasi UMKM juga menjadi prioritas, sehingga produk lokal bisa menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga tingkat nasional dan internasional,” tambahnya.
Dengan strategi tersebut, Agus optimistis pertumbuhan ekonomi Bandung akan semakin membaik. Meningkatnya tingkat hunian hotel dan geliat pariwisata menjadi indikator positif yang menambah optimisme.
“Harapan kami inflasi tetap terkendali, sehingga masyarakat tidak terbebani. Dengan kerja sama semua pihak, Bandung bisa tumbuh menjadi kota dengan ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” ucapnya.***
Tidak ada komentar