x

Kasus Campak di Pamekasan Capai 177 Pasien Positif

waktu baca 2 menit
Kamis, 11 Sep 2025 22:00 1 Pramitha

TODAYNEWS.ID –  Jumlah kasus campak di Kabupaten Pamekasan terus meningkat. Hingga 10 September 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat ada 520 kasus suspek, dengan 177 di antaranya terkonfirmasi positif melalui pemeriksaan laboratorium.

Dari jumlah tersebut, 83 pasien masih dirawat dan lima balita dilaporkan meninggal dunia.

Data itu dipaparkan dalam Rapat Koordinasi dan Audiensi Penanggulangan Campak yang digelar di Pendopo Kabupaten Pamekasan, Kamis (11/9/2025), dengan dihadiri perwakilan UNICEF.

Bupati Pamekasan, Kholilurrahman, menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menekan laju penularan.

Ia telah menerbitkan surat edaran agar masyarakat lebih waspada, serta meningkatkan pemahaman terkait imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat, hingga akses pengobatan.

“Fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit, harus memberikan layanan optimal agar angka kematian tidak terus bertambah,” ujar Kholilurrahman.

Menurutnya, penanganan campak tidak bisa hanya dibebankan pada tenaga medis, melainkan perlu melibatkan seluruh perangkat daerah.

“Masalah kesehatan berdampak langsung pada pendidikan dan ekonomi. Karena itu, ini menjadi tanggung jawab bersama,” imbuhnya.

Dalam rakor tersebut, ia juga meminta para camat aktif berkoordinasi dengan Forkopimda dan Forkopimcam untuk memastikan cakupan imunisasi merata.

“Anak-anak harus mendapatkan imunisasi lengkap, terutama campak, agar target bisa tercapai,” tegasnya.

Sementara itu, Health Specialist UNICEF Indonesia, Dr. Armunanto, menilai lonjakan kasus campak tidak bisa ditangani oleh dinas kesehatan semata.

“Masalah kesehatan masyarakat, termasuk campak, harus dihadapi bersama. Tidak mungkin hanya diselesaikan oleh Dinkes,” ungkapnya.

Ia menambahkan, fenomena ini tidak hanya terjadi di Madura, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Sumenep bahkan tercatat sebagai wilayah dengan kasus terbanyak.

Kondisi ini, kata dia, merupakan dampak dari terganggunya layanan kesehatan saat pandemi Covid-19.

“Akibat layanan imunisasi yang sempat terhambat, kini kita menghadapi kejadian luar biasa campak hampir serentak di Indonesia,” jelas Armunanto.

UNICEF menyatakan siap mendukung langkah pemerintah daerah untuk menekan angka penularan dan kematian.

“Dengan ikhtiar bersama, insya Allah situasi ini bisa diatasi. Anak-anak yang seharusnya sehat tidak boleh jatuh sakit, apalagi sampai meninggal,” tegasnya

Caption: Foto bersama usai Rapat Koordinasi dan Audiensi Penanggulangan Campak yang digelar di Pendopo Kabupaten Pamekasan, Kamis (11/9/2025), dengan dihadiri perwakilan UNICEF. Foto: istimewa

Post Views2 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    13 hours ago
    14 hours ago
    1 day ago
    1 day ago

    LAINNYA
    x
    x