TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam, menyampaikan kekecewaannya terhadap roadmap perencanaan jangka panjang Pertamina tahun 2025-2029 yang dipaparkan oleh Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri.
Hal itu diungkapkan Mufti dalam rapat dengar pendapat Komisi VI dengan Dirut Pertamina dan Sub Holding, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Menurut Mufti target produksi minyak oleh Pertamina tak berbanding lurus dengan jumlah kebutuhan minyak dalam negeri.
“Kami tadi cukup sedikit kecewa dengan paparan nomor 10 soal bagaimana di tahun 2025 ini, kita tahu bahwa hanya 560ribu Barrel, kemudian target 2029 hanya 914ribu Barrel. Sedangkan, kebutuhan kita secara nasional per bulan Juni 2025 1,5 juta,” kata Mufti di ruo rapat Komisi VI.
Mufti mengingatkan, bahwa Presiden Prabowo Subianto berjanji di periode pertamanya untuk swasembada energi.
Namun, melihat paparan dari Dirut Pertamina, Mufti pesimis swasembada energi ini bisa terwujud di 2029.
“Kami dalam rangka mengingatkan bahwa Bapak sebagai bagian dari pembantu presiden untuk mewujudkan cita-cita dan harapan besar dari presiden untuk menciptakan Swasembada energi,” ucapnya.
“Tapi kalau melihat dari paparan Bapak kita tidak bisa berharap banyak Swasembada energi bisa terwujud di tahun 2029,” tambah Mufti.
Untuk itu, Mufti pun meminta kepastian kepada Dirut Pertamina hari ini, apakah swasembada energi yang menjadi program Presiden Prabowo dapat diwujudkan atau tidak.
“Sedangkan janji itu harus terpenuhi di tahun 2029 Pak. Nah maka artinya di tempat ini Bapak masih bisa tidak mewujudkan harapan dari Presiden Prabowo? Karena kalau soal Migas ya tidak ada harapan lain hanya pada Pertamina, karena sebagai tumpuan kita semua,” pungkasnya.
Lebih jauh, kat Mufti, apabila program swasembada energi tak bisa diwujudkan oleh Pertamina, maka sebaiknya astacita Presiden direvisi kembali sebelum pemerintahan Prabowo dan DPR menanggung malu kepada rakyat.
“Kami sudah minta dulu di awal Bapak menjabat. Bapak bisa buka kembali rekaman saat itu saya minta Renstra 2025-2029 untuk bisa mewujudkan swasembada energi tadi Pak, karena kalau tidak lebih baik direvisi dari sekarang astacita dari Presiden, karena kalau enggak ini muka kami hilang semua ini Pak,” tandasnya.
2 jam lalu
https://shorturl.fm/UPfn3