TODAYNEWS.ID – Reshuffle kabinet yang dilakukan ke sejumlah menteri menandakan Presiden Prabowo Subianto ingin menjalankan pemerintahannya secara mandiri dan tidak ingin ada pengaruh dari luar.
“Bulan madu politik antara Prabowo dan Jokowi dapat dikatakan berakhir dengan dilakukannya reshuffle,” kata Founder Citra Institute, Yusak Farchan kepada TODAYNEWS, Rabu (10/9/2025).
Yusak memandang dengan reshuffle ini satu per satu anggota kabinet ‘Geng Solo’ dicopot.
“Pelan tapi pasti, Prabowo sudah berani secara terbuka untuk menyatakan keluar dari bayang-bayang Jokowi,” ujar Yusak.
Reshuffle kabinet kemarin, kata Yusak, memiliki pesan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak ingin ada bayang-bayang Jokowi di pemerintahannya.
“Saya kira itu pesan penting dari reshuffle kemarin,” tambah dia.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah reshuffle kabinet untuk menyingkirkan menteri di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
“Enggak ada, enggak ada,” kata Prasetyo kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Dia menyampaikan pergantian kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
Kata Prasetyo, orang-orang yang pernah mengisi kursi kabinet sebelumnya merupakan putra-putri terbaik bangsa.
“Enggak ada orang siapa, orang siapa, adalah orang itu putra terbaik bangsa Indonesia,” kata dia.
Tidak ada komentar