TODAYNEWS.ID – Chromebook kerap dipandang sebagai pilihan terjangkau untuk pelajar atau pengguna yang hanya butuh perangkat sederhana. Harganya bisa jauh lebih murah dibanding laptop Windows, meski sama-sama berbentuk laptop. Hal ini menimbulkan pertanyaan, faktor apa yang membuat Chromebook bisa dijual lebih murah?
Ada sejumlah alasan utama yang membuat selisih harga cukup besar. Mulai dari sistem operasi, spesifikasi perangkat keras, hingga segmen pasar yang dituju produsen. Berikut lima alasan mengapa Chromebook lebih murah dibanding laptop Windows.
Faktor terbesar yang menekan harga Chromebook adalah penggunaan ChromeOS. Google membagikan sistem operasi ini secara gratis kepada produsen, tanpa biaya lisensi. Berbeda dengan Windows, di mana produsen wajib membayar lisensi ke Microsoft untuk setiap perangkat.
Tanpa biaya lisensi, harga jual Chromebook otomatis lebih rendah. Kondisi ini juga membuat Chromebook banyak dipakai sekolah yang membeli perangkat dalam jumlah besar. Dari sisi software saja, Chromebook sudah lebih hemat dibanding Windows.
Chromebook didesain agar tetap lancar meski hanya memakai hardware sederhana. Banyak model menggunakan prosesor Intel Celeron, Mediatek, atau ARM dengan RAM 4GB. Penyimpanannya pun biasanya memakai eMMC kecil, bukan SSD yang lebih mahal.
Sebaliknya, laptop Windows butuh spesifikasi lebih tinggi agar sistem berjalan mulus. RAM minimal 8GB dan penyimpanan SSD menjadi standar umum. Perbedaan kebutuhan hardware inilah yang membuat biaya produksi Chromebook jauh lebih rendah.
Sejak awal, Google memasarkan Chromebook untuk dunia pendidikan, terutama di Amerika Serikat dan negara maju lainnya. Karena target utamanya sekolah, harganya harus ramah di kantong agar bisa dibeli massal. Maka, produsen pun membuat Chromebook dengan desain sederhana dan ongkos produksi rendah.
Laptop Windows berbeda karena dipasarkan ke berbagai segmen, mulai pelajar hingga profesional dan gamer. Akibatnya, spesifikasi dan fiturnya lebih beragam, bahkan cenderung tinggi. Hal inilah yang membuat harga laptop Windows rata-rata lebih mahal.
Mayoritas Chromebook dibuat dengan material plastik dan desain minimalis. Layar biasanya hanya HD, dengan kualitas build sederhana tanpa fitur premium tambahan. Cara ini jelas memangkas biaya produksi.
Sementara itu, laptop Windows hadir dalam banyak varian, termasuk model dengan bodi aluminium, layar FHD atau OLED, hingga keyboard premium. Komponen tambahan tersebut otomatis meningkatkan ongkos produksi, sehingga harga laptop Windows lebih tinggi dibanding Chromebook.
Chromebook difokuskan pada aplikasi berbasis web dan cloud seperti Google Docs, Sheets, dan Drive. Selain itu, Chromebook juga mendukung aplikasi Android yang tak menuntut spesifikasi besar. Karena tak ditujukan untuk aplikasi berat, hardware-nya cukup dibuat sederhana.
Laptop Windows sebaliknya harus mampu menjalankan aplikasi profesional seperti Photoshop, AutoCAD, hingga game AAA. Aplikasi-aplikasi itu butuh prosesor premium, RAM besar, dan penyimpanan canggih. Inilah yang membuat laptop Windows memerlukan hardware lebih mahal dan harganya pun lebih tinggi.
Meski lebih murah, Chromebook masih kurang populer di Indonesia. Penyebabnya, masyarakat sudah terbiasa menggunakan sistem operasi Windows. Bagi kamu yang pernah atau sedang memakai Chromebook, bagaimana pengalamanmu menggunakan perangkat ini?
Tidak ada komentar