Polisi Tegaskan Kericuhan Demo di Surabaya Ulah Perusuh, Bukan Mahasiswa
Demo mahasiswa ricuh saat di Mapolrestabes Surabaya. Foto: Pramitha TODAYNEWS.ID – Polrestabes Surabaya menegaskan aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada 29–31 Agustus 2025 di sejumlah titik bukan dilakukan oleh mahasiswa, melainkan kelompok perusuh.
Salah satu insiden terjadi di depan Mapolrestabes Surabaya pada Sabtu (30/8) sore. Saat itu, massa mahasiswa yang menuntut pembebasan rekannya sempat berhadapan dengan polisi. Namun, menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie, kelompok mahasiswa dan perusuh jelas terpisah.
“Teman-teman mahasiswa di depan Mapolrestabes sebenarnya sudah berdiskusi dengan kami dan ingin menyelesaikan aksi secara damai. Justru kelompok perusuh yang melakukan pelemparan, bahkan menyerang mahasiswa,” ungkap Luthfie di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (9/9).
Ia menambahkan, saat kerusuhan pecah, polisi segera memisahkan mahasiswa dari perusuh. “Kelompok ini bukan pendemo, tapi murni perusuh,” tegasnya.
Meski begitu, Luthfie belum bisa memastikan apakah kelompok perusuh tersebut terorganisasi atau terlatih. Dari hasil penangkapan, ada sejumlah anak yang terlibat dan sudah diproses melalui restorative justice (RJ) dengan dikembalikan kepada orang tuanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menyebutkan sebanyak 315 orang diamankan dalam kerusuhan di Surabaya. Dari jumlah itu, 187 orang merupakan pelaku dewasa dan 128 merupakan anak atau ABH (anak berhadapan dengan hukum).
“Dari hasil pemeriksaan, 33 orang ditetapkan sebagai tersangka, terdiri dari 27 dewasa dan enam anak. Anak-anak ini selanjutnya diserahkan ke orang tua dan diperiksa lebih lanjut oleh Bapas,” jelas Jules saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (5/9).
Kerusuhan tersebut mengakibatkan kerusakan di Gedung Negara Grahadi, Mapolsek Tegalsari, serta 29 pos polisi lalu lintas di Surabaya.
5 Total CountPos terkait
Berita Favorit
Tidak ada komentar