x

Sindrom Patah Hati Bisa Picu Risiko Kematian, Ini Penjelasan Ahli

waktu baca 3 menit
Senin, 8 Sep 2025 00:30 5 Azis Arriadh

TODAYNEWS.ID – Kardiomiopati takotsubo, dikenal juga sebagai sindrom patah hati, membuat otot jantung berubah bentuk dan tiba-tiba melemah.

Kondisi ini umumnya dipicu stres emosional atau fisik berat, misalnya kehilangan orang tercinta, menurut siaran The Guardian pada 30 Agustus 2025 yang dikutip Minggu.

Pasien dengan sindrom patah hati dapat menunjukkan gejala mirip serangan jantung dan menghadapi risiko kematian dini dua kali lipat dibanding populasi umum.

“Sindrom takotsubo dapat menjadi kondisi menghancurkan yang dapat memengaruhi Anda pada saat yang sangat rentan jika dipicu oleh peristiwa kehidupan besar,” kata Dr Sonya Babu-Narayan selaku direktur klinis di British Heart Foundation, yang mendanai studi mengenai penanganan sindrom patah hati.

Hingga kini belum ada obat untuk kardiomiopati takotsubo. Namun, uji coba terkontrol acak pertama pada pasien sindrom patah hati menunjukkan terapi perilaku kognitif atau program latihan pemulihan jantung bisa membantu proses pemulihan.

Hasil uji coba mengungkapkan bahwa terapi perilaku kognitif khusus maupun latihan pemulihan jantung yang mencakup berenang, bersepeda, dan aerobik memberi manfaat bagi pasien dengan sindrom patah hati.

Dosen klinis kardiologi University of Aberdeen, Dr. David Gamble, menekankan adanya efek serius pada jantung yang mungkin tidak dapat kembali normal pada penderita sindrom takotsubo.

“Pasien dapat terpengaruh selama sisa hidup mereka dan bahwa kesehatan jantung jangka panjang mereka mirip dengan orang-orang yang selamat dari serangan jantung,” katanya saat mempresentasikan hasil penelitian di kongres tahunan European Society of Cardiology di Madrid.

Penelitian mengenai perawatan sindrom patah hati melibatkan 76 pasien kardiomiopati takotsubo, 91 persen di antaranya perempuan dengan rata-rata usia 66 tahun.

Peserta penelitian dibagi secara acak untuk menjalani terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT), program olahraga, atau perawatan standar.

Semua pasien tetap menerima perawatan dan obat lain sesuai rekomendasi ahli jantung.

Kelompok CBT mengikuti 12 sesi terapi mingguan yang dirancang khusus untuk kondisi mereka, disertai dukungan harian bila diperlukan.

Sementara itu, kelompok olahraga selama 12 minggu menjalani program latihan, termasuk sepeda statis, treadmill, aerobik, dan berenang, dengan intensitas serta frekuensi yang meningkat setiap minggu.

Para peneliti menggunakan pencitraan spektroskopi resonansi magnetik 31P untuk mempelajari cara jantung memproduksi, menyimpan, dan menggunakan energi.

Pasien pada kelompok CBT dan olahraga menunjukkan peningkatan signifikan jumlah energi yang tersedia bagi jantung untuk memompa, hasil yang tidak terlihat pada pasien dengan perawatan rutin.

Rata-rata jarak tempuh pasien CBT dalam enam menit meningkat dari 402 meter menjadi 458 meter.

Peserta program olahraga mampu berjalan rata-rata 528 meter dalam enam menit, dibandingkan 457 meter saat awal.

Selain itu, kelompok CBT mencatat peningkatan VO2 max—konsumsi oksigen maksimal saat berolahraga—sebesar 15 persen, sedangkan kelompok olahraga mencapai 18 persen.

Peningkatan jarak jalan dan VO2 max menandakan adanya perbaikan kondisi kesehatan.

Temuan tersebut membuktikan bahwa perawatan dapat memberi manfaat jangka panjang, termasuk mengurangi gejala dan risiko kematian pada pasien sindrom patah hati.

“Orang-orang mungkin tidak terlalu terkejut bahwa program latihan fisik membantu pasien jantung, tetapi menarik bahwa studi ini juga menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif meningkatkan fungsi jantung dan kebugaran pasien,” kata Dr. Sonya Babu-Narayan.

Ia menambahkan, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan apakah pendekatan ini bisa meningkatkan kelangsungan hidup atau mengurangi gejala dalam jangka panjang.

Post Views6 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

3 hours ago
3 hours ago
19 hours ago
19 hours ago

LAINNYA
x
x