Komisi VII DPR RI gelar rapat kerja (raker) bersama Menteri Perindustrian Dan Menteri Pariwisata. Foto: TODAYNEWS/Dhanis TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi, menyoroti tren penurunan anggaran di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dari tahun ke tahun.
Hal itu diungkapkan Erna dalam rapat kerja (raker) Komisi VII DPR bersama Menteri Perindustrian Dan Menteri Pariwisata, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
“Kalau kita analis balik sedikit 3 tahun yang lalu, anggaran Kemenperin tertinggi itu ada di tahun 2023 senilai 4,53 triliun. Itu yang tertinggi, dan saya lihat tren penurunan anggarannya sangat signifikan,” ujarnya di ruang rapat Komisi VII DPR.
Sebagai informasi, anggaran Kemenperin di tahun 2023 sebesar 4,53 triliun, lalu di tahun 2024 adalah sebesar Rp3,783 triliun, dan untuk tahun 2025 sebesar 2,53 triliun.
“Di tahun 2026 hanya 2,5 t dan mengajukan usulan tambahan yang juga sangat kecil 1,46 t. Dan ini juga masih sangat rendah di usulan bulan Juli yang lalu 2,5 t,” lanjutnya.
Menurutnya kondisi ini justru tak berbanding lurus dengan kenaikan belanja pegawai di Kemenperin yang mencapai 43 persen.
“Nah Pak Menteri saya melihat ini kok kalau saya bandingkan lagi saya soroti belanja pegawai itu naik signifikan 43 persen saya bisa pahami kenapa belanja pegawai itu kenaikan,” ucapnya.
Padahal kata Erna, saat ini wajah perindustrian di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Menurut legislator Fraksi NasDem itu harus ada terobosan besar untuk memperbaiki sektor industri di tanah air.
“Saya melihat ada penyempitan belanja produktif. Nah, ini yang gak boleh dilakukan, kita semua tahu wajah industri kita tidak baik-baik saja,” pungkasnya.