Aktivis ’98 Jawa Timur Desak Pemerintah, Layangkan Sepuluh Tuntutan Rakyat

TODAYNEWS.ID –  Gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah sejak akhir Agustus 2025 mendapat sorotan dari Aktivis ’98 Jawa Timur.

Mereka menilai protes besar-besaran itu mencerminkan kekecewaan rakyat terhadap kinerja elite politik, terutama DPR RI, yang dinilai gagal memenuhi aspirasi masyarakat.

Baca Juga

2 minggu  lalu

Jawab Desakkan PBB, Natalius Pigai Tegaskan Pemerintah Junjung Tinggi HAM

48 Afrizal Ilmi

Dalam konferensi pers di Surabaya, Senin (1/9/2025), perwakilan Aktivis ’98 menegaskan bahwa situasi politik saat ini kian mengkhawatirkan. Kondisi tersebut, menurut mereka, berpotensi mengganggu stabilitas keamanan negara bila tidak segera direspons dengan serius.

“Ini adalah kewajiban moral sekaligus politik bagi kami untuk bersuara. Kami ingin menyampaikan sepuluh tuntutan rakyat sebagai sikap resmi Aktivis ’98 Jawa Timur,” tegas salah satu perwakilan.

Mereka juga mengingatkan agar kericuhan yang terjadi, termasuk di Surabaya, tidak semakin meluas. Konsolidasi bersama berbagai kelompok gerakan terus dilakukan untuk menjaga agar aksi tetap berada dalam koridor damai.
“Kami tidak ingin situasi ini berkembang menjadi eskalasi lebih jauh. Aktivis ’98 berupaya menghimpun kekuatan bersama agar stabilitas negara tetap terjaga,” tambahnya.

Baca Juga

2 minggu  lalu

Massa Masih Bertahan di Mako Brimob Kwitang, Dansat Bersumpah akan Usut Tuntas

70 Afrizal Ilmi

Sepuluh poin tuntutan yang mereka sebut sebagai Sepultura (Sepuluh Tuntutan Rakyat), antara lain:

1. Pengesahan RUU Perampasan Aset Koruptor.
2. Penerapan hukuman mati bagi koruptor.
3. Membatalkan kenaikan pajak dan menurunkan harga kebutuhan pokok.
4. Menolak tindakan represif aparat saat menangani aksi demonstrasi.
5. Melakukan reshuffle terhadap menteri yang tidak sejalan dengan Presiden.
6. Mengganti Kapolri.
7. Mengganti Menteri Dalam Negeri.
8. Mengganti Menteri Keuangan.
9. Menolak vandalisme, perusakan, pembakaran, dan penjarahan.
10. Melawan praktik “serakahnomics”.

Dengan sikap tersebut, Aktivis ’98 Jawa Timur menegaskan diri ingin tetap berada di garis perjuangan rakyat, sekaligus mengingatkan pemerintah agar lebih peka terhadap keresahan masyarakat

53 Total Count