TODAYNEWS.ID – Massa aksi demonstrasi yang menolak kenaikan tunjangan anggota DPR RI kembali mengamuk.
Aksi bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” awalnya dimulai dari gedung DPR RI, Jakarta, pada Senin (25/8/2025).
Namun massa yang terus melakukan perlawanan kepada petugas yang berjaga akhirnya dipukul mundur hingga jembatan Senayan atau tepatnya Jalan Gerbang Pemuda.
Tak berhenti disitu, massa aksi pun melancarkan aksi protesnya ke bagian belakang Gedung DPR atau tepatnya di Gerbang Pancasila depan lapangan tembak Senayan.
Dalam kesempatan itu, massa aksi secara barbar membakar sebuah sepeda motor yang terparkir di depan Gerbang Pancasila.
Dari informasi yang diterima, 1 unit sepada motor yang dibakar massa merupakan milik seorang tamu yang datang ke DPR.
Aksi barbar massa aksi itu pun berlanjut, posko pengamanan dalam (pamdal) di pintu masuk motor Gedung DPR RI, atau tepatnya di Jalan Gelora, menjadi sasaran massa demonstrasi.
Posko pamdal menjadi sasaran massa dengan melemparkan sejumlah barang dan batu, ke bangunan yang berukuran sekitar 7×3 meter itu.
Akibatnya, kaca di bangunan tersebut pecah, dan komputer yang berada di dalamnya rusak.
Adapun posko tersebut menjadi tempat bagi para tamu yang ingin masuk ke dalam Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Aksi tersebut dipicu oleh kemarahan publik atas kenaikan tunjangan anggota DPR RI, khususnya tunjangan perumahan yang mencapai Rp50 juta per bulan, di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit.
Adapun beberapa tuntutan dalam aksi tersebut, di antaranya:
• Pembatalan kenaikan tunjangan dan gaji DPR
• Transparansi gaji anggota DPR
• Pembubaran DPR RI dan Kabinet Merah-Putih
• Penolakan RKUHAP
• Penurunan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran
• Pengusutan kasus pelanggaran HAM dan korupsi