TODAYNEWS.ID – Pengamat Politik Citra Institute Efriza, mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah menghadapi situasi yang tak menyenangkan akibat mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra menurutnya harus menjelaskan tentang status Noel yang pernah maju sebagai caleg pada Pileg 2024 melalui partainya, meski dirinya gagal lolos ke Senayan.
“Prabowo saat ini menghadapi situasi yang tidak menyenangkan sebagai Presiden dan Ketua Umum Partai Gerindra,” kata Eriza kepada TODAYNEWS, Minggu (24/8/2025).
“Presiden Prabowo, harus berani menjelaskan tentang status Noel dari partainya, sebab Noel pada 2024 tercatat sebagai caleg dari Partai Gerindra,” lanjutnya.
Pasalnya kata Efriza, kasus Noel ini selain akan mencoreng pemerintahan Prabowo juga tentu akan berdampak buruk bagi Partai Gerindra ke depan.
“Kasus Noel ini dari sisi politik partai, diyakini menjadi beban dan “bumerang” bagi Gerindra. Dikatakan menjadi beban, karena sebelum Noel kasus di pemerintahan Jokowi juga Partai Gerindra kadernya tersangkut korupsi yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo,” ujarnya.
Apalagi saat ini Partai Gerindra sebagai partai penguasa sudah tentu akan mendapatkan sorotan lebih banyak terhadap perilaku kader-kadernya yang mencederai nama baik partai.
“Sebagai partai penguasa biasanya mendapat sorotan lebih besar, sehingga perilaku satu kader saja bisa menyeret citra partai secara keseluruhan, juga menjadi “bumerang” karena pernyataan keras Prabowo untuk kader-kadernya berjuang untuk rakyat, tidak korupsi, sedang membangun citra pemerintahan yang bersih, tetapi ternyata terabaikan oleh kader barunya, Noel,” urainya.
Terlebih kata Efriza, dari sisi komitmen moral, Presiden Prabowo telah dikenal publik selama ini cukup keras dengan retorika-retorika yang menggebu-gebu dalam melawan korupsi.
“Ia beberapa kali menegaskan bahwa korupsi adalah musuh bangsa dan menjadi penghambat pembangunan. Namun, ketika seorang pejabat dari partai yang ia pimpin justru tersangkut kasus korupsi, publik akan mempertanyakan konsistensi itu,” pungkasnya.