TODAYNEWS.ID – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kabupaten Sragen siap menjalankan arahan Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, untuk mengakselerasi penerapan layanan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Pasalnya, berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, Posyandu diminta untuk bertranformasi dengan menangani enam bidang SPM. Kini tidak hanya kesehatan, tetapi juga lima bidang pelayanan lainnya, yaitu pendidikan, ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat (trantibum linmas), perumahan rakyat, pekerjaan umum, serta sosial.
Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Sragen, Linda Sigit Pamungkas mengatakan, pihaknya siap mengikuti arahan Ketua Pembina Posyandu Jateng untuk menyiapkan tiga Posyandu sebagai pilot project penerapan layanan enam SPM.
“Tiga pilot project Posyandu insyaallah kami siap jalan, bisa sesuai dengan yang diharapkan,” kata dia, dalam kegiatan “Advokasi Koordinasi dan Bimtek Kelompok Kerja Posyandu”, yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen di Adhiwangsa Hotel Surakarta.
Setelah kegiatan Bimtek, pihaknya akan melakukan konsolidasi bersama Posyandu di masing-masing kecamatan, untuk menyusun rencana dan road map ke depan, agar bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam enam bidang SPM.
“Teman-teman harapannya tidak pernah lelah untuk mengakselerasi enam SPM yang saat ini juga menjadi tugas kita,” kata Linda.
Dalam arahannya, Ketua Tim Pembina Posyandu Jateng, Nawal Arafah Yasin, menekankan pentingnya transformasi fungsi Posyandu, agar tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan, tetapi juga mampu menjalankan lima bidang layanan lainnya.
“Posyandu tetap prioritasnya adalah membantu memberikan layanan kepada masyarakat berbasis swadaya. Jadi harapannya lima layanan selain kesehatan juga dihadirkan,” tuturnya.
Nawal juga mendorong inovasi dalam penyelenggaraan enam bidang layanan, agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat kehadiran Posyandu sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Misalnya dalam bidang pendidikan, kader Posyandu bisa ikut berpartisipasi dalam mendukung layanan pendidikan anak usia dini (PAUD). Seperti, menyediakan pojok baca, perpustakaan di tingkat desa, atau pendampingan literasi digital.
Dalam bidang trantibum linmas, Posyandu bisa berkolaborasi dengan Karang Taruna, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, untuk menciptakan keamanan dan ketertiban umum di lingkungan masyarakat desa.
Untuk fungsi perumahan rakyat, Posyandu dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman guna mendukung ketahanan pangan keluarga. Begitu pula peran lainnya di bidang layanan kesehatan, pekerjaan rumah, dan sosial.
“Kalau di Jawa Tengah, sudah ada pilot project, itu Posyandu Tulip di Cangkiran Kecamatan Mijen Kota Semarang, itu sudah ada (menerapkan) 6 SPM-nya,” terangnya.
Pihaknya berharap, dalam waktu dekat ini, Posyandu Kabupaten Sragen bisa segera menyiapkan tiga Posyandu sebagai pilot project yang menerapkan layanan enam SPM sesuai Permendagri 13/2024.
“Ini program baru, semua masih berproses, saya harap tiga Posyandu dulu supaya kuat terlebih dahulu. Kalau sudah, nanti yang tiga ini bisa jadi contoh-contoh Posyandu yang lain,” kata istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.