x

Anggota Komisi VI Usul ke KAI Sediakan Gerbong Khusus Perokok

waktu baca 2 menit
Rabu, 20 Agu 2025 22:44 25 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan, mengusulkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menyiapkan gerbong khusus untuk merokok. Menurutnya hal ini merupakan aspirasi dari masyarakat yang cenderung jenuh dalam menggunakan kereta jarak jauh.

Usulan itu disampaikan Nasim pada saat rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu (20/8/2025).

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai usulan tersebut sangat bermanfaat bagi KAI lantaran akan menguntungkan dari sisi pengembangan bisnis.

“Ini bisa menjadi solusi bagi penumpang yang bosan, karena jarak tempuh perjalanan yang bisa sampai berjam-jam. Di bus saja ada tempat merokoknya. Di kereta seharusnya juga bisa,” kata Nasim.

Selain itu, politisi Dapil Jawa Timur III itu juga menyoroti kinerja PT KAI pada semester I 2025 yang mencatat laba sebesar Rp1,18 triliun. Namun, di sisi lain proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) masih membukukan kerugian hampir Rp1 triliun.

“PT KAI perlu menjelaskan strategi menyeimbangkan pencapaian laba dengan beban finansial dari proyek strategis yang masih merugi. Jangan sampai keuntungan dari bisnis inti tergerus untuk menutup kerugian proyek yang belum efisien,” tegas Nasim Khan.

Selain persoalan finansial, ia juga menyoroti keselamatan dan kenyamanan publik. Beberapa insiden anjloknya kereta serta gangguan operasional KRL di Jabodetabek menjadi sorotan. Masyarakat menuntut PT KAI untuk serius memperbaiki sistem keselamatan, perawatan jalur, dan armada.

Lebih jauh, Nasim menekankan pentingnya integrasi transportasi publik nasional. PT KAI harus memastikan roadmap yang mendukung integrasi dengan MRT, LRT, BRT, maupun Damri sesuai visi pemerintah dalam mewujudkan transportasi terintegrasi.

Dari sisi tata kelola, Nasim meminta kepemimpinan direksi baru PT KAI membawa perubahan signifikan. Prioritas transformasi, menurutnya, harus berfokus pada digitalisasi layanan, efisiensi operasional, serta peningkatan pelayanan publik.

“Selain itu, mekanisme pengawasan internal harus diperkuat agar bebas dari praktik korupsi, kebocoran tiket, dan pungutan liar,” tegas Nasim.

Post Views26 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

19 hours ago
19 hours ago
19 hours ago
1 day ago

LAINNYA
x