x

Blok Ambalat Dikelola Bersama Indonesia-Malaysia, Praktisi: Kurangi Gangguan di Negara ASEAN

waktu baca 3 menit
Jumat, 4 Jul 2025 17:23 48 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Indonesia dan Malaysia berencana untuk mengelola Blok Ambalat secara bersama-sama.

Adapun posisi Blok Ambalat berada di laut utara Sulawesi berbatasan dengan Kalimantan dan Sabah, Malaysia yang merupakan wilayah kaya minyak dan gas.

Direktur Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja menilai, situasi di Ambalat selama ini kerap bertegangan antara Indonesia dan Malaysia.

“Menurut saya kondisi di Ambalat selama ini memang tidak kondusif untuk hubungan kedua negara, rasa tidak percaya tinggi,” kata Dinna kepada TODAYNEWS, Jumat (4/7/2025).

Menurutnya, keberhasilan pengelolaan sumber daya alam di Ambalat ke depan sangat bergantung pada isi perjanjian antara Indonesia dan Malaysia.

“Saya belum tahu isi perjanjian pengelolaan bersama seperti apa. Jadi belum tahu akan bagaimana, many successes and also failures depend on the details,” ujarnya.

Menurutnya Malaysia sebagai Ketua ASEAN menginginkan stabilitas kawasan dengan negara-negara lain.

“Yang pasti Malaysia sebagai ketua ASEAN merasa sangat urgent untuk angkat isu ini dan ingin persatukan Indonesia dan Malaysia supaya tidak ada gangguan antara negara-negara penting di ASEAN,” bebernya.

Praktisi Hubungan Internasional itu mencontohkan, ketegangan yang terjadi antara Thailand dan Kamboja sempat membuat situasi geopolitik di ASEAN menjadi tak stabil.

Sebab itu, dengan adanya kesepakatan pengelolaan Blok Ambalat salah satu tujuannya adalah mengurangi ketegangan di kawasan negara-negara ASEAN.

“Kita tahu saat ini ada beberapa masalah yang memecah ASEAN: konflik Thailand-Kamboja, South China Sea, China bilateral economic cooperation dengan anggota-anggota ASEAN dan juga Malaysia,” tukasnya.

Seperti diketahui, pengumuman kesepakatan menyelesaikan persoalan Blok Ambalat itu diumumkan usai pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6) lalu.

Prabowo mengatakan, sembari menunggu penyelesaian hukum, kedua negara akan memulai pengembangan ekonomi bersama di kawasan tersebut.

“Selagi kita menyelesaikan aspek hukumnya, kita akan memulai kerja sama ekonomi dalam apa yang kita sebut pengembangan bersama,” kata Prabowo.

“Apapun potensi yang ditemukan di perairan ini, kita akan eksploitasi bersama secara adil,” tambahnya.

Namun, kabar berita soal kesepakatan tersebut justru memicu kekhawatiran dan desakan dari para pemimpin di Sabah, Malaysia, yang merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Wakil Ketua Menteri Datuk Seri Jeffrey Kitingan, menegaskan bahwa Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, berhutang penjelasan terkait keputusan sepihaknya.

“Saya kecewa mengetahui hal ini terjadi. Jika keputusan ini benar-benar dibuat tanpa berkonsultasi dengan Sabah, maka itu tidak baik. Ini adalah cara lain untuk melewati hak-hak kami,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap alasan pengelolaan Blok Ambalat dilakukan Indonesia dan Malaysia untuk menghindari konflik kedua negara.

“Ambalat itu kita hindari hal-hal yang menyangkut konflik. Kita negara bertetangga, sebaiknya kita bertetangga dengan rukun,” kata Sjafrie di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7).

Menurutnya, pengelolaan sumber daya alam di wilayah sengketa itu baiknya dikelola secara bersama-sama dengan menargetkan mutual benefit.

“Jalan yang terbaik yang kita bisa lakukan adalah melakukan satu pengelolaan sumber daya alam secara bersama-sama dengan menargetkan mutual benefit,” ujar Sjafrie.

Post Views48 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x