TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin buka suara terkait kerja sama Indonesia-Malaysia dalam pengelolaan Blok Ambalat.
Dia mengatakan, kesepakatan tersebut masih sebatas rencana dan belum ada penerapannya terkait pembagian pengelolaan Blok Ambalat
“Baru ada rencana, belum tentu aplikasinya seperti apa,” kata Hasanuddin singkat saat dihubungi TODAYNEWS, Jumat 4 Juli 2025.
Seperti diketahui, pengumuman kesepakatan menyelesaikan persoalan Blok Ambalat itu diumumkan usai pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6) lalu.
Prabowo mengatakan, sembari menunggu penyelesaian hukum, kedua negara akan memulai pengembangan ekonomi bersama di kawasan tersebut.
“Selagi kita menyelesaikan aspek hukumnya, kita akan memulai kerja sama ekonomi dalam apa yang kita sebut pengembangan bersama,” kata Prabowo.
“Apapun potensi yang ditemukan di perairan ini, kita akan eksploitasi bersama secara adil,” tambahnya.
Namun, kabar berita soal kesepakatan tersebut justru memicu kekhawatiran dan desakan dari para pemimpin di Sabah, Malaysia, yang merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Wakil Ketua Menteri Datuk Seri Jeffrey Kitingan, menegaskan bahwa Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, berhutang penjelasan terkait keputusan sepihaknya.
“Saya kecewa mengetahui hal ini terjadi. Jika keputusan ini benar-benar dibuat tanpa berkonsultasi dengan Sabah, maka itu tidak baik. Ini adalah cara lain untuk melewati hak-hak kami,” pungkasnya.
Tidak ada komentar