x

Lebih Dari 200 Siswa Penyandang Disabilitas Diterima di Sekolah Negeri di Semarang

waktu baca 2 menit
Kamis, 3 Jul 2025 11:30 19 Yunita

TODAYNEWS.ID – Pengumuman hasil Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP Negeri tahun ajaran 2025/2026 di Kota Semarang telah diumumkan pada Rabu (2/7/2025) kemarin.

Dari hasil pengumuman tersebut tercatat ada 209 penyandang disabilitas yang diterima di sekolah Negeri di Kota Semarang.

Koordinator Unit Layanan Disabilitas dan Pendidikan Karakter (ULDPKPD) Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) Kota Semarang, Putri Marlenny menyampaikan, siswa disabilitas ini masuk melalui jalur afirmasi khusus penyandang disabilitas.

Penerimaan siswa disabilitas di sekolah negeri mengacu pada Peraturan Wali Kota (Perwal) dan Permendikbud Nomor 48 Tahun 2023.

Isi peraturan itu, sekolah negeri wajib menerima siswa disabilitas melalui jalur afirmasi.

Dari total 209 siswa diterima, dapat dirinci ada 1 orang di tingkat TK, 53 di tingkat SD, dan 155 di SMP Negeri di Kota Semarang.

“Mereka diterima di sekolah negeri dan mendaftar melalui jalur afirmasi penyandang disabilitas,” kata Putri, Kamis (3/7/2025).

Dari data yang dihimpun pada situs SMPB Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, siswa disabilitas ini merata di beberapa SMP Negeri.

Misalnya di SMP Negeri 1 Semarang menerima 7 siswa disabilitas atau 2,45 persen dari kuota keseluruhan. Kemudian di SMP Negeri 2 ada 2 orang siswa inklusi yang diterima.

Lalu, SMP Negeri 28 yang letaknya paling ujung barat di Kota semarang juga menerima 2 siswa inklusi.

Putri berharap agar penyandang disabilitas ini bisa nyaman diterima di sekolah inklusi.

“Kami berharap ada kerja sama serta kolaborasi dengan orangtua siswa, pihak sekolah, dan para ahli untuk melindungi hak pendidikan, juga tumbuh-kembang mereka,” jelasnya.

Putri melanjutkan, meskipun mereka diterima di sekolah negeri, sistem pembelajaran ataupun kurikulum yang didapatkan siswa disabilitas tidak sama dengan siswa pada umumnya.

“Akan ada penyesuaian kurikulum dan lainnya. Akan diberikan adaptasi alias penyesuaian kurikulum, metode pembelajaran, dan lingkungan belajar sesuai karakteristik kondisi serta kebutuhan siswa tersebut,” ungkapnya.

Terkait dengan sarana dan prasarana sekolah serta guru yang mengampu Putri mengatakan RDRM mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang ramah disabilitas dan berkompetensi.

“Secara kompetensi SDM ini sudah dilatih oleh Disdik. Juga ada pendampingan untuk para guru juga dari konselor, psikolog, GPK di ULDPKPD RDRM Kota Semarang,” pungkasnya.

Post Views20 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x