x

Ponten Umum di Surabaya Disulap Jadi Tempat Tinggal, Satpol PP Lakukan Penertiban

waktu baca 2 menit
Rabu, 2 Jul 2025 17:45 25 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Sebuah toilet umum atau ponten di kawasan Taman Lumumba, Surabaya, ramai diperbincangkan warganet setelah viral digunakan layaknya tempat tinggal. Potret toilet yang diisi perabotan rumah tangga seperti kulkas, lemari, tikar, dan kompor menyita perhatian publik di media sosial.

Merespons hal tersebut, petugas Satpol PP Surabaya bergerak cepat melakukan pemeriksaan ke lokasi. Hasilnya, ditemukan sejumlah barang yang seharusnya tidak berada di dalam fasilitas publik itu. Ponten yang seharusnya berfungsi sebagai sarana sanitasi umum, justru dimanfaatkan seperti hunian pribadi.

“Kami langsung menindaklanjuti dan mengembalikan fungsi ponten ke sebagaimana mestinya. Barang-barang yang tidak sesuai kami bantu angkut ke rumah yang bersangkutan,” ujar Kepala Seksi Trantib Kecamatan Wonokromo, Andi Arvianto, Rabu (2/7/2025).

Andi menyampaikan, pihaknya akan terus memantau area ponten secara berkala agar tidak lagi disalahgunakan.

“Setelah ini, kami akan patroli rutin supaya kejadian serupa tidak terulang. Kami ingin menjaga fasilitas umum tetap sesuai fungsinya,” tambahnya.

Sementara itu, Tumini (50), perempuan yang selama ini menjaga ponten, mengaku telah ditugasi mengelola toilet umum tersebut oleh pihak Jasa Tirta sejak tahun 2010. Ia menyebut harus membayar biaya sewa setiap tahun untuk mengelola ponten tersebut.

“Sejak awal sudah bayar sewa, pertama Rp1 juta, sekarang naik jadi Rp1,5 juta per tahun. Saya bayarnya ke Jasa Tirta Ketintang. Kepala yang dulu sudah pensiun, tapi yang baru tetap minta sewa,” terang Tumini.

Menurutnya, selama bertahun-tahun dia merawat ponten tersebut secara mandiri, mulai dari membayar listrik, mengecat ulang, hingga menjaga kebersihan. Kondisi toilet pada awalnya sangat memprihatinkan, sering dikotori oleh pengunjung.

“Dulu jorok, banyak kotoran di lantai. Saya bersihkan sendiri. Karena bolak-balik capek, saya taruh tikar buat istirahat. Kadang masak sendiri, jual teh juga kopi. Tapi saya tidak tidur di sini, malam tetap pulang ke rumah,” jelasnya.

Ia menambahkan, kulkas yang kini menjadi sorotan baru dibeli belum genap setahun, dan ditempatkan di ponten karena rumahnya tidak memiliki ruang untuk menyimpannya.

Kini, setelah dilakukan penertiban oleh Satpol PP, Tumini tetap menjalankan tugasnya sebagai penjaga toilet tanpa perabotan yang sebelumnya menumpuk di dalam.

Post Views26 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x