TODAYNEWS.ID – Dinkes Jakarta memperkuat sistem pengawasan dan pelaporan Covid-19 di seluruh fasilitas kesehatan (faskes). Ini mencakup Puskesmas hingga rumah sakit.
Kepala Dinkes Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan langkah ini untuk mencegah penularan virus Covid-19 yang cepat.
“Kami juga memastikan kesiapsiagaan layanan kesehatan, termasuk ketersediaan tenaga medis, ruang isolasi, dan sistem rujukan jika terjadi lonjakan kasus,” kata Ani kepada wartawan, Jumat, 13 Juni 2025.
Dinkes juga meningkatkan edukasi warga agar hidup bersih dan sehat sebagai pencegahan.
Ani juga menyampaikan ada 38 kasus aktif Covid-19 di Jakarta saat ini, dengan puncak kasus 24 di Januari 2025. Meski begitu, belum ada laporan kematian.
“Covid itu kan sudah menjadi penyakit endemis, jadi pasti ada,” ujarnya.
Ani menegaskan, selain Covid-19, Dinkes memantau penyakit lain yang bisa jadi wabah.
“Beberapa penyakit yang masuk ke dalam penyakit berpotensi wabah itu kita monitor terus. Kita punya sistem kewaspadaannya,” jelasnya.
Ia memastikan varian Covid-19 kini menular cepat, tapi tingkat keparahannya ringan.
“Omicron itu adalah varian terakhir yang penularannya cepat, tetapi fatality-nya atau keparahannya ringan,” tutup Ani.