TODAYNEWS.ID – Aksi pencurian sepeda motor di Surabaya masih menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Polrestabes Surabaya, lebih dari 80 persen kendaraan yang dicuri diketahui berakhir di wilayah Madura.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, menjelaskan bahwa dari data yang dikumpulkan sejak awal 2025, sekitar 80,4 persen kendaraan hasil curian terdeteksi dibawa ke Pulau Madura. Selain itu, pelarian kendaraan juga tercatat menuju kawasan Gresik, Pasuruan, hingga Tapal Kuda.
“Dari interogasi pelaku yang berhasil kami tangkap, kami mendapatkan pola dan arah pelarian kendaraan hasil curian. Sebagian besar mengarah ke Madura,” ungkapnya dalam kegiatan diskusi publik di sebuah kantor media radio lokal, Rabu (4/6).
Ia menambahkan, dalam satu pekan, tim reserse kriminal Polrestabes Surabaya rata-rata mampu mengamankan hingga 10 orang tersangka pencurian kendaraan bermotor.
“Upaya penindakan kami lakukan secara intensif. Dalam seminggu, rata-rata ada sepuluh pelaku curanmor yang berhasil kami tangkap,” lanjutnya.
Untuk menekan angka pencurian, kepolisian kini menggandeng Pemerintah Kota Surabaya dan masyarakat melalui berbagai langkah preventif. Salah satunya adalah mendorong pemasangan portal di setiap kampung serta meningkatkan intensitas patroli terpadu bersama tiga pilar.
“Prinsipnya adalah mempersempit ruang gerak pelaku. Portal kampung dan patroli bersama menjadi upaya konkrit kami untuk menghilangkan kesempatan terjadinya pencurian,” jelas Luthfie.
Namun, ia juga menegaskan pentingnya mengikis niat jahat pelaku melalui pendekatan edukatif yang melibatkan tokoh masyarakat. Ia menyoroti perlunya kampanye moral soal kepemilikan kendaraan tanpa surat-surat resmi.
“Kami juga ingin menanamkan pemahaman bahwa membeli motor bodong atau tanpa surat itu bukan hanya melanggar hukum, tapi juga mencoreng harga diri,” tandasnya.