TODAYNEWS.ID – Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) menggelar Diklat Internasional ICAO Government Safety Inspector Airworthiness (GSI-AIR). Program ini bertujuan mendukung kompetensi inspektur kelaikudaraan dan memperkuat pengawasan keselamatan penerbangan di wilayah Asia-Pasifik. Selain itu, diklat ini juga menjadi bagian dari Program Train the Trainer (TTP) untuk menambah jumlah instruktur berkualifikasi ICAO.
Diklat ini diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDMPU) bekerja sama dengan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU). Kegiatan berlangsung selama 15 hari, dari 12 hingga 28 Mei 2025. Penutupan acara dilakukan langsung oleh Sokhib Al Rokhman, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, pada Kamis, 28 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Direktur KPPU berharap kegiatan ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan para inspektur penerbangan. Ia juga ingin memperluas jaringan kerja serta membangkitkan semangat belajar para peserta. “Saya ingin menyampaikan penghargaan kepada Kepala PPSDMPU beserta jajarannya, khususnya tim penyelenggara, atas penyelenggaraan dan koordinasi yang sangat baik sehingga pelatihan ini berlangsung dengan lancar,” tegasnya.
Direktur KPPU juga mengapresiasi kolaborasi yang terjalin. Menurutnya, kerja sama yang baik menjadi kunci dalam menghasilkan sumber daya manusia unggul dan bertanggung jawab. Hal ini sangat penting untuk pengawasan keselamatan penerbangan, baik di tingkat nasional maupun global.
Diklat ini diikuti oleh tujuh inspektur penerbangan dari DKPPU. Program ini fokus pada peningkatan keselamatan penerbangan melalui pengembangan kompetensi di bidang Kelaikudaraan (AIR), Operasi Penerbangan (OPS), dan Perizinan Personel (PEL). Pendekatan yang digunakan adalah “Train the Trainer” agar peserta dapat menjadi instruktur berkualitas di masa depan.
Selain itu, diklat ini juga memperkuat kemampuan inspektur dalam proses sertifikasi Operator Udara dan Approved Maintenance Organizations (AMOs). Program ini sejalan dengan tujuan Regional Training Cooperation Framework (RTCF) yang menargetkan pengembangan enam instruktur baru dalam dua tahun ke depan.
Instruktur ICAO GSI-AIR, Mr. Stephen Gichuki, menyatakan kebanggaannya atas pelaksanaan diklat ini. Ia menilai program ini mendukung kampanye ICAO “No Country Left Behind” yang fokus pada peningkatan pengawasan keselamatan penerbangan secara global.
PPSDMPU juga memberikan kesempatan kepada Farid Imam Wahyudin, calon instruktur ICAO Qualified Instructor, untuk menjalani On The Job Training (OJT). Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memenuhi persyaratan menjadi instruktur berkualifikasi ICAO di masa depan.
Diklat ditutup dengan pemberian sertifikat kepada peserta dan plakat penghargaan kepada para instruktur oleh Kepala PPSDMPU. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kuat dalam mendukung keselamatan penerbangan di kawasan Asia-Pasifik.