Warga Diminta Segera Ubah Sertifikat Tanah Lama Jadi Digital, Menteri ATR/BPN Pastikan Sistem Aman
Caption: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Foto: PramithaTODAYNEWS.ID – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengajak seluruh masyarakat pemegang sertifikat tanah cetakan tahun 1961 hingga 1997 untuk segera melakukan konversi ke bentuk elektronik.
Langkah ini dinilai penting guna menghindari konflik lahan akibat ketidaksesuaian batas kepemilikan pada dokumen lama.
Dalam pernyataannya usai mengisi kuliah pakar di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Senin (26/6), Nusron menegaskan bahwa sistem digital pertanahan yang diterapkan telah dirancang dengan perlindungan siber berlapis dan belum pernah mengalami gangguan.
“Sistem keamanannya berstandar tinggi, menggunakan firewall berlapis, dan sejauh ini belum ada pelanggaran atau serangan siber. Kami terus pastikan perlindungan datanya aman,” ujar Nusron.
Menurutnya, digitalisasi pertanahan menjadi kebutuhan mendesak seiring dengan percepatan teknologi di berbagai aspek kehidupan. Sertifikat elektronik dianggap lebih efisien dan mampu mencegah persoalan pertanahan di masa depan.
“Di era serba digital, ini menjadi keniscayaan. Sertifikat digital mempermudah pencarian data, mempercepat proses administrasi, dan mencegah tumpang tindih kepemilikan,” jelasnya.
Nusron mencontohkan manfaat sistem digital dalam proses pengecekan Nomor Induk Bidang (NIB). Jika seseorang mengajukan pendaftaran bidang tanah di suatu lokasi, maka sistem akan langsung memverifikasi status tanah tersebut melalui peta digital. Jika tanah sudah terdaftar atas nama pihak lain, maka proses tidak bisa dilanjutkan.
“Itu manfaat besar dari sertifikat digital—begitu ada pengajuan, sistem langsung cek peta dan NIB. Kalau ternyata sudah ada pemiliknya, otomatis tidak bisa digandakan,” tambahnya.
Ia menutup dengan harapan agar konversi ini dimanfaatkan masyarakat sebaik mungkin, karena sertifikat elektronik mencakup seluruh data penting seperti nomor bidang dan peta lokasi yang tersimpan aman dalam sistem digital nasional.
131 Total Count
Pos terkait
Berita Favorit
