TODAYNEWS.ID – Komisi V DPR RI akan memanggil adik kandung dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, Hasyim Djojohadikusumo dalam rangka untuk menjelaskan soal program pembangunan 3 juta rumah yang diusung pemerintah.
Adapun pemanggilan terhadap Hasyim sesuai dengan kapasitas nya yang saat ini telah menjabat sebagai Ketua Satgas Program 3 juta rumah yang diusung oleh pemerintah.
Dalam keterangannya, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Robert Rouw menjelaskan alasan pemanggilan untuk mengetahui soal kelanjutan mega proyek pembangunan 3 juta rumah tersebut.
“Kita akan panggil, secepatnya ya undangan resmi juga akan kami kirim,” Wakil Robert Rouw, pada Selasa (20/5/2025).
Sebagai informasi, pemanggilan terhadap Hasyim sebagai bentuk tindaklanjut dari usulan sejumlah pengembang yang meminta DPR memanggil Hasyim terkait proyek 3 juta rumah tersebut.
Pihak pengembang berharap pihak DPR nantinya bakal mendapatkan penjelasan lebih detail dari Hasyim mengenai rencana pembangunan proyek 3 juta rumah tersebut.
“Kami melalui forum ini merekomendasikan kepada Komisi V, Bapak, DPR RI untuk berkenan mengundang Bapak Hasyim Djojohadikusumo sebagai Ketua Tim Satgas Perumahan untuk memberikan paparan penjelasan terkait Peta Jalan Program 3 Juta Rumah ini, sehingga dapat memberikan gambar yang lebih clear dan produktif,” kata Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto di Komisi V DPR RI, Selasa (20/5/2025).
Sosok yang akrab disapa Joko itu menilai, keterangan dari Hasyim sangat diperlukan dalam rangka untuk menyelaraskan program 3 juta rumah antara pemerintah dengan pihak DPR.
“Saya yakin ketika Pak Hasyim hadir di sini, pasti tidak ada sen kanan belok kiri, pasti sen kanan akan belok kanan, akan clear, akan produktif,” terang Joko.
Joko menambahkan rapat dengar pendapat dengan Hasyim itu juga sangat diperlukan untuk menjawab sejumlah pertanyaan masyarakat mengenai kelanjutan proyek 3 juta rumah subsidi tersebut.
“Kami kemarin juga mengikuti dan kami selama ini juga beberapa kali selalu mendapatkan kondisi pertanyaan dari masyarakat, karenanya ada dispute mengenai adanya rumah gratis, mengenai banyak hal lainnya,” tandas Joko. (GIB)