TODAYNEWS.ID – Ribuan aksi mengganggu ketertiban publik atau premanisem berhasil diungkap selama sebelas hari pelaksanaan Operasi Pekat II Semeru 2025.
Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat sebanyak 1.312 kasus premanisme ditemukan selama operasi selama 11 hari yang dimulai pada 1 Mei 2025.
Dalam rentang waktu tersebut, sebanyak 1.645 orang diamankan karena diduga terlibat praktik-praktik premanisme, seperti pemalakan, intimidasi, dan aksi meresahkan lainnya yang sering terjadi di tempat umum seperti terminal, pasar, dan fasilitas publik lainnya.
Kepala Pengendalian Operasi Biro Ops Polda Jatim AKBP I Made Danu Wardana menjelaskan bahwa pihaknya menurunkan 78 personel dari berbagai satuan fungsi untuk memperkuat langkah preventif selama masa liburan.
“Kami intensifkan patroli untuk memastikan masyarakat merasa aman beraktivitas selama hari libur, termasuk pada perayaan Waisak ini,” kata Danu, Senin (12/5).
Dia juga menekankan bahwa operasi serentak ini tak hanya dilakukan di tingkat provinsi, tapi juga menyasar wilayah-wilayah polres se-Jawa Timur.
Operasi direncanakan berlangsung selama 14 hari hingga Rabu (14/5), dan kemungkinan jumlah pelaku yang diamankan masih akan bertambah.
Danu menambahkan, masyarakat bisa berpartisipasi aktif dengan melaporkan segala bentuk aksi premanisme yang terjadi di lingkungan sekitar.
“Kami membuka akses laporan cepat melalui layanan 110. Semua laporan akan kami tindak lanjuti secepatnya,” ujarnya.
Operasi ini menunjukkan keseriusan aparat dalam memberantas penyakit masyarakat yang kerap mengganggu rasa aman warga. Dengan keterlibatan masyarakat, pihak kepolisian berharap dapat menekan angka kejahatan jalanan di Jawa Timur secara signifikan.
Tidak ada komentar