TODAYNEWS.ID – Seorang jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Tulungagung yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 3 Embarkasi Surabaya, Isdiyono Taslim Atmo Suwito (60), meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Haji Surabaya pada Minggu (4/5) pagi.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar, mengonfirmasi bahwa Isdiyono tutup usia akibat penyakit tuberkulosis (TBC) yang diperparah oleh riwayat stroke yang dideritanya.
“Beliau sebelumnya sempat menjalani operasi. Berdasarkan keterangan dari tim medis, almarhum mengidap TBC dan mengalami komplikasi dengan kondisi stroke,” jelas Sruji dalam keterangannya, Senin (5/5).
Isdiyono semestinya berangkat menunaikan ibadah haji bersama sang istri, Sunarmi Mrakih (57), dalam kloter yang memuat jemaah dari Tulungagung dan Kediri. Rombongan tersebut tiba di Asrama Haji Surabaya pada Kamis (1/5) dan dijadwalkan terbang ke Tanah Suci keesokan harinya.
Namun, kondisi kesehatan Isdiyono yang tidak memungkinkan untuk terbang membuatnya harus dirujuk ke RS Haji Surabaya. Sayangnya, upaya perawatan tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.
Jenazah almarhum telah dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Gebang, Kecamatan Pakel, Tulungagung, dan dimakamkan pada malam harinya.
Sebagai bentuk perlindungan bagi jemaah, keluarga almarhum akan menerima santunan asuransi senilai biaya haji sebesar Rp96 juta. Proses pencairan dilakukan setelah seluruh dokumen administrasi diserahkan dan diverifikasi.
“Nilai asuransi sesuai dengan total biaya perjalanan ibadah haji. Setelah kelengkapan administratif diselesaikan, kami akan mengusulkan pencairan secepatnya,” terang Sruji.
Caption: Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar. Foto: Pramitha
46 Total Count