TODAYNEWS.ID – Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul memastikan program Sekolah Rakyat hanya untuk masyarakat dengan kategori miskin ekstrem.
Gus Ipul mengatakan penerimaan siswa ataupun siswi di Sekolah Rakyat itu diperuntukkan hanya kepada siswa yang masuk dalan kategori Desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Gus Ipul menyebut Sekolah Rakyat akan dibangun dengan kategori SD hingga SMA yang diperuntukan dalam rangka untuk memfasilitasi anak-anak bangsa yang kondisi ekonomi keluarganya tidak mampu untuk mengakses pendidikan.
“Tidak setiap orang daftar terus bisa diterima, tapi dipastikan dulu yang miskin ekstrem,” kata Gus Ipul mengutip pada Minggu (4/5/2025).
Gus Ipul menerangkan, selanjutnya para akan ada proses verifikasi dan validasi dengan metode home visit kunjungan langsung ke rumah calon peserta yang dilakukan oleh petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Kemudian petugas pendamping PKH akan melaporkan data hasil kunjungan kepada lurah, camat dan petugas BPS dan selanjutnya akan diserahkan ke Pemerintah Kota dan Kabupaten lalu di teken oleh Walikota atau Bupati.
Adapun proses seleksi penerimaan siswa itu harus dilakukan dalam rangka untuk mencegah potensi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam penerimaan murid di Sekolah Rakyat.
“Harus datengin sendiri sama pak wali, setengah-setengah miskin nggak boleh. Kadang-kadang kan mohon maaf di bawah itu ada KKN, ini saudaranya tetangga, ini saudaranya RT, ini saudaranya wali kota, tim suksesnya wali kota, tim suksesnya mensos, walah walah, ruwet pokoknya,” tutur Gus Ipul.
“Dan kalau bisa yang nggak ada di dapodik, jadi kita ambil yang paling bawah,” sambung dia.
Gus Ipul menyebut, ide Sekolah Rakyat ini digagas oleh Presiden Prabowo bertujuan untuk memberikan fasilitas pendidikan ke seluruh masyarakat yang masuk dalam kategori miskin.