TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati memberikan penyuluhan dan sosialisasi pengolahan dan pemilahan sampah di Kantor Kecamatan Tembalang.
Kegiatan ini digelar sebagai respon terhadap permasalahan penumpukan sampah yang kian mengkhawatirkan di Kota Semarang, khususnya di wilayah Tembalang. Dalam diskusi, berbagai pihak menyampaikan masukan untuk mendorong solusi berbasis masyarakat dan pengolahan sampah yang memiliki nilai ekonomi.
“Sampah di Kota Semarang sudah menumpuk. Kita tidak bisa terus-menerus hanya menambah tempat pembuangan. Sudah saatnya kita melihat sampah sebagai potensi yang bisa diolah dan punya nilai jual,” kata Dini, Senin (28/4/2025).
Dini menegaskan pentingnya pendekatan pengelolaan sampah secara menyeluruh dari hulu ke hilir, dimulai dari rumah tangga sebagai sumber utama sampah.
Guna mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat, dia mendorong adanya alokasi anggaran khusus di setiap lingkungan. Dini menyebut, pihaknya mengusulkan program pemberian dana RT RW Rp25Juta/tahun di Kota Semarang salah satunya harus digunakan dalam menyelesaikan permasalahan sampah ditingkat RT dan RW.
“Dana ini bisa digunakan untuk pengelolaan sampah mandiri, beli alat komposter, pelatihan daur ulang, atau insentif warga yang aktif memilah sampah. Jadi solusi tidak hanya dari atas, tapi juga dari bawah,” tuturnya.
Dini memaparkan praktik pengolahan sampah organik menjadi ekoenzim serta bagaimana cara pengolahannya. Para peserta FGD antusias mengikuti praktik pembuatan ekoenzim.
Mereka juga menyambut baik rencana kebijakan pengelolaan sampah partisipatif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.