x

Pertanian Hidroponik Makin Dilirik, Dari Lahan Sempit Bisa Untung Berlipat

waktu baca 3 menit
Senin, 21 Apr 2025 21:07 102 Yunita

TODAYNEWS.ID – Dewasa ini pertanian dengan sistem hidroponik makin dilirik oleh masyrakat. Apalagi bagi mereka yang tidak nemiliki lahan luas namun ingin tetap bercocok tanam. Bahkan jika digarap serius, pertanian sistem hidroponik ini akan menjadi ladang rejeki.

Pemilik Bertani Agro Farm, Rahmatul Khafid di Desa Sidodadi Kelurahan Mijen Kecamatan Mijen Kota Semarang mengisahkan pertanian hidroponik yang ia geluti sejak tahun 2019.

Saat itu Khafid mulai merintis pertanian hidroponik dari rooftop rumahnya. Latar belakang dari perusahaan yang lama rupanya mendorong Khafid untuk bertani hidroponik.

Sistem pertanian menggunakan air dipilih karena lahan terbatas di sekitar rumah. Bibit pakcoy, bayam dan kangkung sukses tumbuh dan memetik panen. Hasil tanaman mulai dipanen untuk konsumsi pribadi berlanjut dibagikan ke tetangga sekitar.

Lambat laut semakin melimpah hingga bertekad membuka lahan. Kandang milik orang tua beralih fungsi menjadi lahan pertanian hidroponik.

“Modal Rp2 Juta dimanfaatkan untuk beli peralatan pertanian, pupuk, media tanam, bibit dan lainnya. Uang segitu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Khafid, Senin (21/4/2025).

Merintis usaha tersebut dilakukan bertahap seiring perjalanan waktu. Khafid belajar hidroponik secara mandiri, daring hingga menemukan pengalaman saat menjajal langsung.

Saat awal membuat hidroponik pemasangan jarak lubang di instalasi membuat hasil tidak maksimal. Kesalahan lain juga ditemui saat kurang tepat membeli bibit selada. Hal-hal ini meningkatkan pemahaman mengenai bertani hidroponik.

Dalam mengembangkan usaha dia pun memasang target kapasitas produksi beriringan bertambah luas lahan. Dia pun mulai menanam selada untuk membidik konsumen lebih terukur.

Diantaranya penjual kebab, katering, resto hingga pembeli eceran. “Saya berjualan door to door (pintu ke pintu) hingga mengembangkan lahan hidroponik ke dua,” jelasnya.

Spesifikasi jenis sayuran dipilih yaitu menanam selada. Dalam satu bulan, dia mampu memanen selada 3,8 Ton untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Lantaran permintaan konsumen untuk selada tergolong tinggi. Sedangkan, harga rata-rata fluktuatif Rp20 Ribh-Rp25 Ribu/ kg.

“Harga di sini stabil kisaran harga tersebut, tidak terpengaruh harga pasar atau di tempat lain karena panen sendiri,” jelasnya.

Kualitas terjaga karena selada tidak pahit, warna hijau cerah, tidak kusam, bobot di atas 150 gram.

Menamam hidroponik khususnya selada membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Rata-rata masa panen tujuh minggu saat musim kemarau sedangkan musim hujan membutuhkan waktu lebih lama.

Bagi Khafid, selama bertani hidroponik selada paling tricky. Kurang perawatan dan nutrisi menyebabkan mudah busuk dan terlalu lunak. Di samping itu, harga bibit selada juga mahal.

“Jika cuaca seperti ini (pancaroba diselingi hujan) berisiko kena penyakit jadi perawatan harus ekstra,” kata dia.

Petani hidroponik bisa menjadi sumber pendapatan dengan manajemen lebih teratur. Dia selalu memasang target setiap tahun sehingga terpacu mencari terobosan.

Di lahan 4.000 meter ada lubang instalasi sebanyak 50.000 untuk memenuhi target produksi dengan empat pegawai.

Menurut dia, petani tidak memiliki target produksi akan membuat lahan stagnan dan inovasi berhenti. Hidroponik dalam skala besar bisa digunakan sebagai bisnis mendulang rupiah.

Petani harus siap mengatasi permasalahan tanaman seperti pergantian nutrisi, pupuk, media tanam, pralon.

“Beda kebun, beda treatment dan hal-hal seperti ini tidak ada tempat belajar jadi harus mandiri mencari tahu untuk menemukan solusi,” tuturnya.

Trend gaya hidup sehat juga melebarkan segmentasi pasar. Konsumen rumah tangga turut memberikan andil berkembangnya pertanian hidroponik.

Khafid mulai memutar otak lagi dengan membuka pelatihan belajar hidroponik. Konsumen bisa datang berkelompok minimal 10 orang untuk belajar hidroponik.

Dia juga akan melakukan modernisasi pertanian untuk memonitor pertumbuhan selada.

Post Views103 Total Count
LAINNYA
x