TODAYNEWS.id – Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun meminta pemerintah berhati-hati dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif impor sebesar 32 persen kepada Indonesia.
“Pemerintah harus tetap berhati-hati menghitung untung rugi kebijakan tarif baru AS tersebut,” kata Misbakhun, Jumat (4/4/2025).
“Terutama, kinerja perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” sambung Misbakhun.
Misbakhun mengatakan, kebijakan Trump menaikan tarif impor bisa memicu perang dagang antara AS dengan negara-negara Uni Eropa lainnya.
“Kebijakan tarif perdagangan baru AS di Era Trump 2.0 ini dampak tekanannya pada ekspor Indonesia ke AS” tutur Misbakhun.
Misbakhun bilang tarif impo itu berdampak besar terhadap perdagangan ekspor Indonesia ke Amerika maupun ke negara lainnya.
Misbakhun menambahkan bahwa kebijakan itu dikhawatirkan dapat berimbas pada nilai tukar rupiah terhadap dolar, harga emas, dan neraca perdagangan.
“Sehingga pemerintah harus segera melakukan konsolidasi menyeluruh para stakeholder untuk menghadapinya,” tandas Misbakhun.
Sebagai informasi, International Monetary Fund (IMF) sebelumnya telah merespon kebijakan Donal Trump dengan kritik tajam atas kebijakan nya terbaru.
IMF menilai, bahwa kebijakan tarif resiprokal (tarif timbal balik) yang diterapkan Trump menimbulkan sangat berisiko merubah prospek keuangan global.
“Tarif jelas merupakan risiko signifikan bagi prospek global di saat pertumbuhan ekonomi sedang lesu. Penting untuk menghindari langkah-langkah yang dapat semakin merugikan ekonomi dunia,” kata Kepala IMF Kristalina Georgieva seperti dilansir laman AFP, Jumat (4/4/2025).
Kata Kristalina, AS seharusnya dapat meredakan ketegangan isu resesi global dengan meredam potensi inflasi dunia.
“Kami mengimbau Amerika Serikat dan mitra dagangnya untuk bekerja sama secara konstruktif. Guna menyelesaikan ketegangan perdagangan dan mengurangi ketidakpastian,” ucap Bos IMF itu.