x

Hasan Nasbi Didesak Minta Maaf-Dicopot Buntut Pernyataannya soal Kepala Babi

waktu baca 3 menit
Sabtu, 22 Mar 2025 20:55 131 Gibran Negus

TODAYNEWS.ID – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi angkat bicara terkait teror kepala babi yang dikirimkan ke kantor redaksi Tempo.

Hasan pun menganggap enteng teror tersebut dengan berkelakar kiriman kepala babi itu sebaiknya dimasak saja.

“Sudah, dimasak saja,” ucap Hasan di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Jumat (22/3) malam.

Adapun komentar Hasan itu juga merespon cuitan pernyataan dari wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana atau Cica di media X (Twitter) yang menanggapi teror itu dengan candaan.

“Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. ‘Kirimin daging babi dong’,” kata Hasan.

Hasan mengatakan, bahwa teror itu tidak ada kaitannya dengan pemerintah.

“Ini kan kami engga tahu. Ini problem mereka dengan entah siapa. Entah siapa yang mengirim. Buat saya engga bisa tanggapi apa-apa. Apakah itu beneran seperti itu. Atau cuma jokes. Karena mereka menanggapinya dengan jokes,” kata Hasan.

Ia menambahkan bahwa pemerintah selama ini tidak pernah ikut campur dalam pembuatan berita oleh media selama ini.

“Pemerintah tidak ikut campur sama sekali dalam membuat berita. Pemerintah hanya meluruskan kalau medianya salah paham. Kami luruskan. Kalau nulis statemen salah kami luruskan,” tandas Hasan.

Copot Hasan Nasbi

Koalisi Masyarakat Sipil angkat bicara soal pernyataan Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi terkait ancaman teror kiriman kepala babi ke kantor redaksi Tempo.

Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Hasan Nasbi.

“Kami mendesak kepada presiden untuk meninjau kembali posisi Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan,” tegasnya kepada wartawan, Sabtu, (22/3/2025).

Julius mengatakan, sikap Hasan Nasbi dinilai meremehkan aksi teror yang diterima wartawan Tempo.

“Dengan sikap tersebut di atas, nampak dia tidak cukup patut secara etika untuk menyampaikan pesan kepresidenan kepada masyarakat,” tutur Julius.

Ia menilai, pernyataan itu merendahkan profesi wartawan dan tidak patut disampaikan oleh seorang kepala kantor komunikasi presiden.

”Pernyataan tersebut cenderung merendahkan, tidak patut disampaikan oleh seorang Kepala Kantor Komunikasi Presiden,” kata

“Terlepas dari sikap dan posisi media untuk kritis terhadap situasi yang ada, ungkapan yang menyepelekan teror (kepala babi) itu mengusik hak rasa aman seseorang, terutama jurnalis dalam kerja-kerja jurnalistiknya,” tutup Julius.

Hasan Nasbi Harus Minta Maaf

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mendesak Hasan Nasbi meminta maaf kepada kantor Tempo dan seluruh insan pers karena ucapannya telah menyakiti perasaan.

“Dewan Pers meminta yang bersangkutan meminta maaf kepada korban dan publik karena candaannya mengarah pada ujaran kebencian,” kata Ninik pada Sabtu, (22/3/2025).

Ninik berpendapat bahwa kiriman kepala babi ke kantor redaksi Tempo merupakan hal yang serius dan harus ditindaklanjuti karena merupakan tindakan kriminal. Menurutnya, pernyataan Hasan Nasbi itu melukai insan pers.

“Di saat seseorang dan sebagian besar masyarakat terluka atau bahkan mulai ketakutan atas peristiwa pengiriman kepala babi, jubir malah merespons sebagai peristiwa candaan,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika tidak ada tindakan serius atas sikap Hasan Nasbi yang menganggap teror itu sebagai lelucon, khawatirnya akan berdampak terhadap kemunduran kebebasan dan kemerdekaan pers.

“Kalau itu ditujukan pada penggiat pers, apa iya jubir pemerintah sudah tidak punya respect pada kerja-kerja pers sebagai pilar demokrasi,” tutup Ninik.

Post Views132 Total Count
LAINNYA
x