TODAYNEWS.ID – Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Ermarini menyoroti soal wacana pembentukan Panitia Kerja (Panja) kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina.
Pembentukan panja tidak mendapat persetujuan dari anggota yang lain. Bahkan, mereka menyerahkan urusan tersebut ke Kejagung.
“Memang ada beberapa anggota yang usul dibentuk Panja, tapi sebagian besar tidak sepakat dan telah menyerahkan penuh kepada Kejaksaan Agung RI menuntaskannya supaya terang benderang,” ujar Anggita, Kamis (13/3/2025).
Komisi VI DPR RI, kata dia, mendukung penuh langkah Kejagung mengusut tuntas dugaan korupsi tata kelola minyak tersebut.
“Kami mendukung penuh upaya Kejaksaan Agung dalam mengusut tuntas dugaan korupsi Pertamina,”tegas Anggia.
Ia mendorong agar Pertamina melakukan evaluasi manajemen tata kelola minyak dan energi di internal Pertamina.
Sistem tata kelola yang baik, profesional dan transparan, kata dia, menjadi kunci utama mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina.
Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara pemangku kepentingan baik dari pihak swasta maupun pemerintah dalam menciptakan lingkungan Pertamina yang lebih baik.
Anggia berpendapat, bahwa terungkapnya kasus korupsi tata kelola minyak mentah itu harus menjadi momentum bagi pemerintah dan Pertamina berbenah.
Ia menegaskan, penegakan hukum yang adil, tegas, dan transparan akan menjadi fondasi membangun kembali kepercayaan publik.
Selain perbaikan tata kelola, pihaknya juga mendorong langkah mitigasi risiko di internal Pertamina.
“Kami menyadari betapa beratnya ujian yang dihadapi, namun ini juga menjadi kesempatan baik untuk membangun fondasi yang lebih kuat bagi masa depan,” tutup Anggia.