TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian menilai, kasus Pertamax oplosan yang menjerat sejumlah petinggi Pertamina harus menjadi momentum berbenah bagi perusahaan BUMN tersebut.
Kawendra meyakini bahwa Pertamina masih bisa melakukan perubahan untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat.
“Kondisi Pertamina saat ini penuh tantangan, tetapi ini bisa menjadi peluang bagi Pertamina untuk naik kelas. Kami sangat optimis bahwa di dalam tubuh Pertamina masih banyak orang-orang yang memiliki semangat Merah Putih,” ungkap Kawendra, Rabu (12/3/2025).
Ia mengusulkan terobosan baru bagi Pertamina agar dapat mencegah potensi kecurangan maupun korupsi di internal perusahaan plat merah tersebut.
Salah satunya menggunakan pemrograman Artificial Intelligence (AI) dalam management perusahaan tersebut.
“Kalau perlu, gunakan kecerdasan buatan (AI) agar setiap potensi fraud (kecurangan) dapat terdeteksi sejak dini,” terangnya.
“Dengan teknologi yang tepat, stok yang kurang atau kejanggalan dalam sistem bisa langsung terlihat,” sambungnya.
Di sisi lain, Kawendra menyebut, DPR tidak perlu membuat panitia kerja (panja) untuk mengawasi operasional BBM apabila nantinya pertamina menggunakan AI.
“Kita harus memberikan kepercayaan penuh kepada penegak hukum yang telah melakukan tugasnya sebaik mungkin. Saat ini, di era Bapak Presiden Prabowo, kami melihat penegakan hukum sangat luar biasa, dan dilakukan dengan optimal,” ungkap Kawendra.
Ia menambahkan, Pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo saat ini telah menunjukan komitmenya untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia.
“Pak Prabowo berkomitmen untuk memberantas kasus soal korupsi sebaik-baiknya, setegak-tegaknya. Salah satu tugas utama yang nantinya harus dilakukan adalah membersihkan dari dalam, serta memberikan catatan-catatan yang memang perlu dirapikan ke depan,” pungkasnya.