TODAYNEWS.ID – Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Wasisto Jati mengatakan wacana pembentukan Partai Super Tbk bentuk kritikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap sistem kepartaian saat ini.
“Sebenarnya kritikan itu memang ada benarnya,” ungkap Wasisto kepada TODAYNEWS, Rabu (12/3/2025).
Wasisto menilai wacana Jokowi soal Partai Super Tbk itu sah-sah saja karena setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk membentuk partai politik.
Menurutnya, pembentukan partai politik harus memiliki ideologi yang kuat.
“Saya pikir proses modernisasi sebuah partai dibangun oleh pelembagaan ideologi politik yang panjang,” ungkap Wasist.
Ia memandang, partai politik saat ini identik dengan figur ketua umum.
“Terlebih saat ini beberapa parpol lebih terasosiasi atau identik dengan figur ketumnya sebagai patron berpengaruh,” tutup Wasisto.
Sebagai informasi, Partai Super Tbk pertama kali digagas oleh Jokowi. Di mana, kata dia, partai tersebut tidak hanya dimiliki kelompok tertentu.
“(Partai Super Tbk) Partai yang terbuka, yang super terbuka yang nanti pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya, dan itu betul partai milik bersama,” kata Jokowi.
Meski begitu, Jokowi mengaku belum dapat menjelaskan lebih jauh terkait mekanisme partai tersebut.
Ia menyebut bahwa Partai Super Tbk saat ini masih dalam proses gagasan, namun sudah diakomodir Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Partai Super Tbk yang saya sampaikan juga kepada relawan-relawan tanggapannya seperti apa terhadap gagasan ini dan ternyata tahu-tahu sudah diambil, sudah diakomodir oleh PSI yang kurang lebih menurut saya konsepnya hampir-hampir mirip, tetapi dimodifikasi sedikit oleh apa PSI seperti itu,” tandas Jokowi.