Jakarta, Todaynews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, banjir yang merendam sejumlah kawasan di Jakarta, Tanggerang, Depok, dan Bekasi adalah banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat yang dilanda curah hujan tinggi.
Berdasarkan informasi, banjir yang telah melanda sejumlah kawasan di Jakarta, Tanggerang, Depok dan Bekasi tersebut terendam air yang cukup bervariasi dengan tingkat ketinggian 1-4 meter.
“Jakarta dan sekitarnya rata-rata banjir air kiriman dari Puncak, Bogor yang semuanya ini dialirkan dalam DAS Ciliwung,” kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto di Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Dalam keteranganya, Guswanto mengatakan, banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta, Depok Tanggerang dan Bekasi itu imbas intensitas hujan d Kota Bogor pada Minggu (2/3/2024) malam yang tergolong tinggi.
Berdasarkan data hasil monitoring BMKG, intensitas curah hujan di Kota Bogor memiliki ketebalan lebih dari 110 mm per hari.
Guswanto menyebut, intensitas hujan yang tinggi itu berdampak air sungai Ciliwung meluap dan menyebabkan banjir bandang yang melewati sejumlah kecamatan di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, hingga Depok, Jakarta, Bekasi dan Tanggerang yang juga dilewati Sungai Ciliwung.
Berdasarkan hasil monitoring di Kota Bekasi, permukaan air yang merendam ketinggiannya telah mencapai 4 meter. Adapun banjir di sejumlah kawasan Bekasi itu diperparah dengan adanya hujan deras dengan intensitas ketebalan 165-208 mm per hari dan curah hujan di sebagian wilayah Bekasi kemudian juga menambah debit air di sungai Ciliwung.
“Hari ini di Sumur Batu Bekasi hampir 208 mm per hari. Ini terjadi dipengaruhi pertumbuhan awan konvektif yang cukup signifikan pada skala meso – sirkulasi siklonik yang mengakibatkan perlambatan angin dan seterusnya,” terang Guswanto.
Adapun untuk banjir di kawasan Jakarta, Depok, Tanggerang dan sekitarnya terpantau masih cukup rendah jika dibandingkan dengan sejumlah kawasan di wilayah Bekasi.
Kendati begitu, pihak BMKG saat ini masih membangun Koordinasi dengan lembaga dan pemerintah terkait dalam rangka melakukan upaya mitigasi mengenai potensi banjir susulan.
“Periode 4-11 Maret 2025, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi. Di Pulau Jawa bagian barat,” kata Guswanto.
Berdasarkan data sementara dari BNPB pada Selasa (4/3/2025) data korban banjir di kawasan Jakarta sebanyak 485 keluarga atau 1.446 orang.
Selain itu, tercatat sebanyak 224 unit rumah di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan telah terendam banjir dengan ketinggian muka air 50 centimeter-1,5 meter.
Sementara data sementara jumlah korban banjir di Bogor, Jawa Barat tercatat sebanyak 381 keluarga atau 1.399 orang warga. Adapun sebanyak 346 orang korban di antaranya mengungsi, dan satu orang warga dikabarkan hilang dan masih dalam proses pencarian.
Kemudian di Kota Depok, Jawa Barat banjir melanda 19 lokasi antara lain bantaran Kali Cabang Timur, luapan Kali Cabang Barat Mampang, luapan air di Situ Pengarengan, belakang Depok Town Square (Detos), Perumahan Mutiara Depok, Perumahan PGRI Pasir Putih, Perumahan Taman Duta, Bukit Cengkeh, Rini Jaya Pondok Jaya, Jalan Raya Juanda, Perumahan Sawangan Asri.
Sementara untuk Banjir dikawasan Kota Bekasi tercatat menggenangi tujuh kecamatan yakni mulai dari Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.
Selain itu banjir juga merendam enam kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai dari Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, dan Tambun Utara.
Selanjutnya, banjir yang melanda Kabupaten Tangerang terjadi di enam wilayahbkecamatan antara lain di Pagedangan, Teluk Naga, Legok, Tigaraksa, Panongan, dan Jambe.
Adapun ketinggian air bervariasi dengan ketinggian muka air mulai dari 50 centimeter sampai dengan satu meter. Sementara data jumlah korban yang terdampak sementara diperkirakan 3.000 orang warga. (GIB)