TODAYNEWS.ID – Ratusan masyarakat dari berbagai elemen menggelar aksi demonstrasi Indonesia Gelap jilid II di depan Kantor DPRD Jawa Timur, Jumat (21/2).
Demonstrasi yang membawa sejumlah tuntutan penolakan kebijakan Presiden Prabowo Subianto itu diawali dengan aksi teatrikal yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Teatrikan yang dibawakan untuk mengandung makna-makna tersirat seusai denga problematika yang ada.
Koordinator teatrikal Muhammad Abdul Gani Bima menjelaskan aksi ini menggambarkan isu-isu yang tengah berkembang di masyarakat, seperti
pembungkaman kritik dari seni, ada pemberedelan lukisan, pentas teater di Bandung juga dibredel.
“Lagi Sukatani yang bayar-bayar itu juga dibredel, tadi orang bersongkok sedang makan itu juga melambangkan penggemukan kabinet yang sedang dialami oleh negara kami, dan itu tidak ada gunanya sebenarnya, mereka hanya membagi-bagi kekuasan,” kata Gani.
Menurutnya, meggemulnya jumlah kabinet sebagai balas budi Prabowo Subianto karena telah mendukung diringnya hingga menjadi orang nomor satu di Indonesia.
“Mungkin politik balas budi. Bagaimana presiden ini membagi-bagu kekuasannya kepada orang yang mendukung dia, akhirnya dia akan mendapatkan jatah2 makan saja, sedangkan rakyat di sini kelaparan,” jelasnya.
Adegan berguling-guling pada teater itu menyimbolkan kemiskinan yang tidak pernah usai. Dia menilai setiap ganti penguasa ada kemiskinan baru.
“Nah itu kan sebuah ironi yang terus kami alami, kita sudah merdeka, tetapi kenapa rakyat ini masih lapar, penguasa itu joget-joget mereka mendapat fasilitas mewah,” ungkapnya.