x

Soal Tagar ‘Kabur Aja Dulu’, PKB: Jangan Kabur Lah

waktu baca 2 menit
Rabu, 19 Feb 2025 22:42 160 Gibran Negus

JAKARTA, todaynews.id – Waketum PKB Jazilul Fawaid merespons seruan #kaburajadulu yang belakangan ini telah viral di media sosial.

Jazilul menilai, tagar tersebut seharusnya menjadi energi positif bagi pemerintah untuk segera berbenah dalam sektor ketenagakerjaan.

Kata Jazilul, DPR maupun para menteri harus mendengar aspirasi dan kritik masyarakat demi masa depan Indonesia yang cerah.

“Saya pikir kita harus direspons secara positif bahwa kita semua harus membenahi diri, pejabat, kita semua, pemegang kekuasaan eksekutif, legislatif haruslah itu merespon secara positif apa yang menjadi aspirasi, pandangan saudara-saudara kita, anak-anak muda yang ada di luar negeri maupun yang ada di Indonesia,” kata Jazilul Fawaid di DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).

Jazilul menegaskan, bahwa Indonesia adalah milik bersama dan didirikan atas perjuangan yang sama tanpa melihat kasta.

Atas dasar itu, Jazilul berharap masyarakat untuk tetap kritis mengomentari setiap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.

“Ya, jangan kaburlah, ini negara yang dilahirkan oleh para pendirinya untuk warga Indonesia, tanpa pandang bulu,” ujarnya.

Di sisi lain, Jazilul memandang tagar itu merupakan bentuk kritik otokritik membangun kepada pemerintah dan sekaligus sebagai manifestasi kecintaan terhadap Tanah Air.

“Saya pikir kita harus merespon secara arif dan bijaksana, karena saya pikir ini bukan kebencian, #KaburAjaDulu itu menurut saya bukan kebencian, tetapi justru kecintaan kepada Indonesia,” terang Jazilul.

“Yang mungkin saja kritik itu ditujukan kepada pengelola, pemerintahan, supaya nggak kabur tentu buat kebijakan yang adem, dilaksanakan secara baik, supaya semuanya rukun dalam satu rumah kira-kira begitu,” lanjut Jazilul.

Jazilul menambahkan, tagar tersebut adalah simbol atas situasi yang harus dibenahi oleh pemerintah, terutama mengenai penyerapan tenaga kerja di dalam negeri.

“Tagar ini bukan tagar kebencian, tagar ini kalau saya pribadi adalah tagar kecintaan. Bukan juga tagar seperti istri yang ngambek sama suami, bukan juga,” kata Jazilul.

“Ini harus direspons secara positif bahwa ada bagian-bagian yang harus diperbaiki di republik ini. Menurut saya sih teman-teman muda, teman-teman yang ada di luar negeri gitu,” tandasnya. (GIB)

Post Views144 Total Count
LAINNYA
x