x

Cegah Inflasi, Boediono Minta Prabowo Jaga Kebijakan Fiskal dan Moneter 

waktu baca 2 menit
Selasa, 18 Feb 2025 21:54 232 Gibran Negus

JAKARTA, todaynews.id – Mantan Wakil Presiden ke-11, Boediono mewanti-wanti pemerintah Presiden Prabowo dan Gibran untuk menjaga stabilitas keuangan di tengah tantangan ekonomi global yang semakin mencekik.

Boediono menekankan mengenai pentingnya menjaga fiskal dan moneter dalam setiap kebijakan keuangan negara.

“Jaga kebijakan fiskal dan moneter secara hati-hati setiap saat,” jelasnya dalam pidato politiknya dalam acara Indonesia Economic Summit 2025 di Jakarta Selasa, (18/2/2025)

“Pastikan eksposur risiko pelaku di luar sektor pemerintah tetap dalam batas aman,” sambungnya.

Boediono menilai, salah satu strategi untuk menjaga stabilitas ekonomi yakni pemerintah harus fokus untuk  mengembangkan sektor rill dengan membuka lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menyebut, penyelesaian masalah pengangguran dan inflasi perlu diperhatikan lebih cermat serta dijaga dalam batas aman.

Selain itu, Boediono berharap pemerintah memfasilitasi dan juga membuka peluang ke pakar-pakar teknokrat melalui kebijakan yang sesuai dengan keahlian mereka.

Menurut Boediono, kebijakan yang menyelaraskan gagasan para teknokrasi bersama dengan keputusan politik dapat bermanfaat bagi kemajuan ekonomi Indonesia.

“Para teknokrat menyusun ide dan konsep kebijakan yang baik dan berkualitas tinggi, dan politisi merestui dan mendukung implementasinya yang cepat,” ujar Boediono.

Di sisi lain, Boediono juga mengingatkan pemerintah agar dapat mengutamakan kebijakan jangka panjang dibandingkan jangka pendek.

“Tidak ada jalan pintas untuk mencapainya,” jelasnya.

Boediono menegaskan, dalam rangka untuk menjaga stabilitas ekonomi, pemerintah sejatinya harus melakukan serangkaian stategi mendorong kebijakan yang sistematis.

Sebagai contohnya, yakni dengan cara mendorong sinergitas dan juga koordinasi antara kementrian dan lembaga.

Boediono menambahkan, pihak pemerintah semestinya harus belajar dari kondisi masa lalu dalam mengambil keputusan terutama terkait program dan kebijakan terutama yang beririsan dengan masyarakat.

“Sejarah selalu memiliki sesuatu untuk diajarkan kepada mereka yang bersedia belajar darinya,” tutup Boediono. (GIB)

Post Views201 Total Count
LAINNYA
x