JAKARTA, todaynews.id – Pengamat politik Citra Institute, Efriza menanggapi wacana soal pembentukan koalisi permanen yang merupakan usulan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Adapun saat ini, Prabowo di pemerintahan mendapatkan dukung politik dari Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PSI, Partai Prima, Demokrat, PKB, Garuda, Gelora dan PBB.
Efriza mengatakan, wacana pembentukan koalisi permanen akan sia-sia lantaran terbentur dengan kepentingan internal partai pendukung.
Efriza mengatakan, wacana soal koalisi permanen hanya akan menghabiskan energi. Sebab, MK sudah menghapus ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Itu artinya, pada Pilpres 2029, setiap partai politik dapat mengusung capres maupun cawapres tanpa harus berkoalisi.
“Ide wacana koalisi permanen jika dicermati adalah pelepasan energi yang berlebihan, cenderung sia-sia jika diharapkan Prabowo sebagai Presiden,” ungkap Efriza kepada TODAYNEWS, Selasa (18/2/2025).
“Apalagi melihat kemungkinan presidential threshold sudah dihapuskan. Jadi, mereka akan mendorong ketua umum mereka sebagai calon presiden penantang prabowo,” sambung Efriza.
Efriza mengatakan bahwa koalisi permanen akan dan sulit terwujud. Sebab, partai politik yang tergabung di KIM plus lebih memilih mengusung calonnya sendiri.
Efriza menyarankan kepada Prabowo agar lebih fokus membuat kebijkan politik yang menguntungkan masyarakat ketimbang membangun koalisi permanen.
Kebijakan politik yang berpihak kepada rakyat, kata Efriza, justru akan menambah elektabilitas Prabowo dan Gerindra.
“Koalisi permanen akan diabaikan diakhir menjelang Pemilu Serentak 2029, memasuki tahun 2028 nanti misalnya, karena memungkinkan partai-partai di pemerintahan akan lebih mengedepankan kepentingan mereka,” tandas Efriza.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, Presiden Prabowo Subianto menawarkan koalisi permanen dalam silaturahmi kebangsaan Koalisi Indonesia Maju di Padepokan Garudayaksa Partai Gerindra
“Tentu PKB menyambut baik koalisi permanen menjadi perkuatan dan percepatan pembangunan,” katanya kepada wartawan usai acara, Jumat (14/2/2025).
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat ini mengatakan bahwa Prabowo menyampaikan koalisi permanen berlaku sampai kapan pun tanpa ada batas waktu. “Koalisi permanen sampai kapan pun,” ujarnya.
Dia mengatakan, Presiden Prabowo juga menekankan untuk memperkuat koalisi di pemerintahan. Sebab, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan semakin berat.
“Intinya memperkuat koalisi,” jelasnya.
Di sisi lain, Cak Imin belum menjawab soal apakah akan memberikan dukung ke Prabowo Subianto di Pilpres 2029.
Kendati begitu, Cak Imin memastikan bahwa PKB akan mendukung seluruh kebijakan pemerintah. (GIB