SEMARANG, todaynews.id – Menjelang bulan suci ramadan 1446 Hijriah, harga bahan kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisonal di Kota Semarang masih stabil.
Meski demikian, ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan, namun tidak signifikan dan maish bisa dikendalikan.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Siti Arkunah mengatakan, harga kebutuhan pokok di pasaran tidak alami lonjakan.
Dia mengakui memang di beberapa pasar, harga beberapa kebutuhan alami kenaikan meski tidak signifikan.
Hal itu biasanya dipengaruhi karena pedagang pasar membeli barang dagangan bukan dari distributor besar. Sehingga, harganya cenderung lebih mahal.
“Kadang ada yang kulakan (ambil barang) dari distributor kecil jadi harganya lebih mahal. Tapi masih stabil dan naiknya tidak signifikan,” kata Arie saat ditemui di kantor Dinas Perdagangan Kota Semarang, Selasa (18/2/2025).
Guna memastikan harga komoditas bahan pokok tetap stabil di pasar tradisional, Dinas Perdagangan Kota Semarang membentuk tim dan melakukan pemantauan harga setiap hari.
Pantauan harga tersebut bisa dilihat langsung melalui siharpa.semarangkota.go.id.
Masyarakat luas bahkan bisa mengakses website tersebut untuk memantau harga kebutuhan pokok setiap harinya.
“Masyarakat bisa pantau langsung di siharpa disitu semua harga kebutuhan update setiap hari. Tim kami yang terjun ke lapangan setiap hari untuk pantauan harga,” tuturnya.
Arie mengatakan, harga kebutuhan pokok dikatakan mengalami lonjakan, jika kenaikannya sudah diatas 10 persen.
Sehingga jika kenaikan harga sudah di atas 10 persen, maka Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Semarang akan turun guna menindaklanjuti hal tersebut.
“Kalu sudah di atas 10 persen (kenaikannya) TPID akan kolaborasi dengan Dinas Ketahanan pangan, dinas pertanian dan stakeholder lainnya untuk menindaklanjuti. Bahkan bisa juga dilakukan operasi pasar,” jelasnya.
Guna membuat harga kebutuhan tetap stabil, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada pedagang dan masyarakat agar tidak menimbun bahan kebutuhan pokok terutama jelang hari raya.
“Disdag punya tim. Kita sosialisasi ke pedagang agar tidak mremo atau menimbun barang jelang Ramadan. Masyarakat juga kita edukasi, sebenarnya saat Ramadan dan hari bisa itu kan sebenarnya kebutuhannya sama saja, tapi kadang suka lapar mata,” katanya.
Namun, diakuinya memang ada beberapa komoditas yang perlu diwaspadai mengalami kenaikan jelang Ramadan maupun hari raya.
“Seperti cabai rawit merah, bawang merah, daging ayam, telur itu perlu diwaspadai kenaikan harganya. Kalu beras ini terkendali karena musim panen juga kan,” terangnya.
Seperti di Pasar Johar Selatan, harga daging ayam negeri saat ini Rp33 ribu/kg, telur ayam negeri Rp27 ribu/kg, cabe rawit merah Rp57 ribu/kg hingga gula pasir Rp18 ribu/kg.