Pemerintah Provinisi Jawa Timur bersama Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mendirikan SMAN 2 Taruna Pamong Praja Jatim di Kabupaten Bojonegoro.
Sekolah berbasis pendidikan karakter dan disiplin merupakan yang keenam di Jawa Timur.
Nota kesepakatan tentang Pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi dalam Mendukung Percepatan Pembangunan Daerah dan Peningkatan Kualitas Menengah di Provinsi Jawa Timur ini berdasarkan Nomor 100.3.7.1/32/NK/011.3/2025 dan Nomor 100.4.7.1/77/IPDN.
Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menjelaskan terbentuknya SMAN 2 Taruna Pamong Praja Jatim di Kabupaten Bojonegoro adalah upaya menciptakan karakter siswa yang punya wawasan nasional, disiplin, cinta tanah air dan integritas
Adhy menyebut saat ini Jawa Timur sudah memiliki lima SMA Taruna unggulan yang sudah terbukti kualitas dan proses pembelajarannya sehingga diminati banyak siswa.
Namun, dari semua matra yakni angkatan darat, laut, udara, dan kepolisian, matra IPDN belum ada.
“Memang betul matra IPDN belum ada, padahal IPDN ini ahli di bidang pemerintahan dan pelayanan publik. Maka, ketika Bupati Bojonegoro mengusulkan, kami menyambut baik usulan tersebut,” kata Adhy dalam keterangan pers yang diterima Minggu, (16/2).
“Hadirnya SMA Taruna Pamong Praja di Bojonegoro ini menandai IPDN menyetujui untuk melakukan pembinaan terhadap jalannya proses pembelajaran, pelatihan dari SMA Taruna yang sebentar lagi akan memasuki masa pendaftaran,” imbuh dia.
Lebih lanjut Adhy menjelaskan, SMA Taruna Pamong Praja ini nantinya memiliki konsep boarding school.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi berita baik kepada seluruh masyarakat Jatim dan Indonesia. Bahwa ada sekolah pioneer pamong praja di Jatim. Pada akhirnya, Bojonegoro tidak hanya menghasilkan minyak, tapi juga menghasilkan taruna pamong praja,” kata dia.
Dia berharap SMA Taruna Pamong Praja ini tidak hanya memperoleh siswa yang unggul dan berkarakter. Namun, juga bisa diterima di Perguruan Tinggi, Sekolah Kedinasan atau bahkan Perguruan Tinggi internasional.
“Kita juga konsentrasi ke kurikulum Pamong Praja. Baik tentang pembelajaran integritas, disiplin, dan inovasi lainnya agar bisa diimplementasikan dalam pengajaran dan pembinaannya,” terang dia.
“Khusus untuk seleksi harus bersifat obyektif, akuntabel dan memberikan keadilan. Kita juga utamakan putra-putri berprestasi di Jatim serta siswa-siswi dari kalangan kurang mampu,” pungkas Adhy.
Sementara itu, Rektor IPDN Hadi Prabowo mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi tinggi atas gagasan untuk mendirikan SMA Taruna Pamong Praja. Dirinya mengatakan bahwa pihaknya siap mengawal dan memberi bimbingan untuk praja di SMA Negeri 2 Taruna Pamong Praja Bojonegoro.
“Tugas kami mendidik, melatih, dan mengasuh. Kami menyiapkan siswa untuk tes masuk sekolah kedinasan. Kesuksesan mereka terbentuk dari kompetensi dan tentu tidak terlepas dari nasibnya. Namun kami siap memberikan pengasuhan dan bimbingan praja. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan,” pungkas Hadi.