JAWA TIMUR, todaynews.id – Warga Dusun Sedaeng dan Dusun Moroseneng Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dikagetkan dengan fenomena babi peliharannya yang mati secara mendadak tanpa gejala.
Berdasarkan laporan, setidaknya 50 ekor babi mati. Kejadian ini mulai diketahui warga sekitar 2 minggu lalu, dan jumlah babi yang mati semakin bertambah setiap harinya.
Kepala Desa Sedaeng Abdul Hadi mengungkapkan, puluhan babi itu ditemukan mati mendadak tanpa gejala.
“Jadi, warga ini kaget karena kemarin babi miliknya masih sehat bugar dan hari ini tiba-tiba mati,” ungkap Hadi, Selasa (11/2).
Dia menjelaskan, semua warga di Desa Sedaeng yang diperkirkan berjumlah 700 kepala keluarga ini rata-rata memelihara 1 hingga 2 ekor babi.
Babi tersebut tidak diternak, melainkan dibeli dari kecil dan dibesarkan untuk nantinya disembelih atau dijual ke warga yang membutuhkan.
“Kalau saya punya satu ekor babi, bobotnya 1,2 kwintal, belinya dari kecil dan saya besarkan. Kalau ada yang butuh, ya saya jual atau saya kasikan,” imbuhnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh warga Desa Wonokitri. Kepala Desa Wonokitri Wirya Aditya mengaku kaget dengan laporan banyaknya babi mati mendadak.
Meski jumlahnya lebih sedikit ketimbang di Desa Sedaeng, yakni sekitar 20-an ekor. Namun, warga was-was dan meminta bantuan dari Pemerintah untuk mengatasi fenomena penyakit tersebut.
“Kalau dari Pemerintah Desa langsung sosialisasi ke warga supaya cepat-cepat kandangnya dibersihkan dan babinya dikasi vitamin. Takutnya tambah banyak yang mati,” pungkasnya.