JAKARTA, todaynews.id – Kongres ke-18 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) digelar di Gedung Jatim Expo Surabaya, Senin (10/2/2025). Kegiatan itu dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengibaratkan para anggotanya sebagai Tentara Nahdlatul Ulama (TNU) baret hijau.
“Pak Presiden jika bapak mirsani (lihat), semua warga Muslimat menggunakan baju hijau, seperti baret hijau yang ada jajaran TNI AD, terutama Mabes, Kodam yang saya tahu Kostrad (memakai) baret hijau,” kata Khofifah.
Khofifah menegaskan pengibaratan itu bukan tanpa tujuan. Dia bersama ribuan Muslimat siap bersama-sama dengan TNI menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Di negeri ini jika ada TNI, Pak Presiden, maka kami Muslimat ada TNU. Kami Tentara Nahdlatul Ulama, yang bersama-sama komponen bangsa yang lain siap menjadi garda terdepan menjaga NKRI,” ucapnya.
Lanjut Khofifah, meski anggota Muslimat merupakan ibu-ibu, namun ia memastikan pihaknya akan setia dan loyal untuk bangsa dan negara.
“Kami tidak akan mudah pindah ke lain hati, betul, loyalitas kami, dedikasi kami, untuk masyarakat bangsa dan negara. InsyaAllah loyalitas tegak lurus,” tuturnya.
Dalam sejarah awal berdiri dan kemerdekaan RI, kata Khofifah Muslimat NU tidak hanya menjadi penyokong perjuangan melawan penjajah.
“Muslimat NU sendiri memiliki pengalaman untuk mengangkat senjata. Muslimat NU berlatih militer untuk mempertahankan kemerdekaan dan itu terjadi antara kurun waktu 1946-1965,” kata dia.
Dia kemudian menunjukkan foto Nyai Siti Solichah istri dari KH Saifuddin Zuhri yang ikut mengangkat senjata.
“Jadi, ada yang ada di foto ini adalah Nyai Siti Solichah istri dari KH Saifuddin Zuhri, beliau hamil, beliau tutup mata, beliau latihan menembak dalam keadaan tutup mata dan hamil,” kata dia.
“Dan kami dengan segala hormat pada saat kami sowan, waktu itu Pak Presiden masih sebagai Menteri Pertahanan kami dengan senang hati dan bangga foto sukarelawati Muslimat NU dipasang di kantor Kementerian Pertahanan RI,” pungkasnya.