TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota Bandung menyatakan kesiapannya menjadi pionir dalam pengembangan teknologi energi baru dan ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Hal ini ditandai dengan hadirnya tujuh perusahaan teknologi dari berbagai negara yang siap berinvestasi di Bandung, termasuk pembangunan infrastruktur charging station dan jaringan energi mandiri berbasis tenaga surya.
Tujuh perusahaan tersebut di antaranya Starcharge (perusahaan baterai), Farmsent (perusahaan blockchain pertanian, aset dunia nyata dan carbon credit dubai), Yogo (perusahaan robotik), China Oriental Capital Group, PT. Nusantara Bumi Sangkara dan Ekta Duo.
Kedatangan para pemangku perusahaan tersebut langsung diterima oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan pada silatuahmi bersama Irwata (Indonesia Real World Assets Technology Association) di Pendopo Kota Bandung.
Farhan, menyampaikan, era teknologi bersih dan mobil listrik tidak bisa ditunda lagi. Karena itu, Bandung siap menjadi kota pelopor.
“Ekosistem mobil listrik harus dibangun di Kota Bandung. Dealership sudah mulai datang, maka infrastruktur seperti SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) harus disiapkan. Selain itu, kami juga siapkan energi mandiri melalui microgrid berbasis tenaga surya,” ujarnya.
Menurutnya, sistem pembayaran digital dan konektivitas Internet of Things (IoT) memiliki peran penting dalam mendukung teknologi tersebut. Termasuk untuk rencana besar Kota Bandung mengoperasikan angkot cerdas berbasis listrik.
“Kalau semua sistemnya tertempel di mobil, pengemudi tidak akan terganggu dengan alasan klasik seperti kehabisan baterai atau kuota. Semuanya terhubung lewat IoT. Tapi ini butuh perubahan pola pikir. Kita harus berani tinggalkan cara lama dan beralih ke pola pikir masa depan,” katanya.
Tak hanya infrastruktur fisik, Farhan mengungkapkan terkait sistem pembayaran yang harus terintegrasi.
“Ketika isi daya mobil, pembayaran harus mudah dan digital. Karena itu, sistem pembayaran elektronik jadi bagian penting dari ekosistem ini,” katanya.
Namun, tantangan terbesar datang dari sisi regulasi. Banyak investor asing masih kesulitan memahami peraturan daerah dan undang-undang nasional.
“Sering kali yang bikin investor bingung itu peraturan kita. Maka kita butuh lembaga seperti IRWATA yang bisa menjembatani dan menjelaskan secara lengkap,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Irwata, Muhammad Sabdo Yusmintiarto, menambahkan, Kota Bandung akan menjadi kota pertama di Indonesia yang mengembangkan teknologi tokenisasi aset nyata atau RWA (Real World Assets).
“Lewat RWA, kami ingin Kota Bandung menjadi pelopor yang memulai sistem keuangan masa depan. Kita ingin dari Bandung, sistem ini menyebar ke seluruh Indonesia,” jelasnya.
RWA adalah aset fisik dunia nyata seperti properti atau energi yang diubah menjadi aset digital di blockchain. Teknologi ini diyakini akan menarik investasi besar, karena seluruh pembiayaannya murni dari swasta, tanpa utang.
“Target kami untuk tahun ini sekitar USD 500 juta atau sekitar Rp2 triliun bisa masuk ke Kota Bandung. Ini akan jadi pembuktian bahwa Bandung bisa menjadi pusat investasi teknologi bersih,” ungkapnya.
Investasi tahap awal, lanjutnya, akan difokuskan pada pembangunan charging station di berbagai titik yang akan ditentukan oleh Pemkot Bandung.
Keputusan ini diambil karena mitra yang dipilih adalah penyedia infrastruktur kendaraan listrik terbaik di dunia.
“Kami tidak menentukan lokasinya. Kami dengarkan kebutuhan Kota Bandung, tunjukkan saja titik-titiknya, nanti kami bangun,” kata Sabdo.
Sementara itu, Perwakilan dari Ekta Duo, Emil Bastian menyampaikan, Kota Bandung adalah lahan subur untuk pertumbuhan jangka panjang.
“Saat ini yang dibutuhkan pemikiran ke depan seperti Kota Bandung yang dipimpin oleh Pak Farhan, untuk membuat keputusan hari ini yang akan menentukan masa depan generasi kita. Kota Bandung adalah tempat yang tepat untuk menanam benih masa depan,” ungkap Emil.
Sebagai langkah lanjutan, Irwata akan kembali menggelar acara besar bertajuk Bandung Connectivity 4.0 rencana bakal digelar pada September mendatang.
“Setelah ini tidak ada seremoni lagi. Setelah ini adalah peluncuran,” tandasnya. ***
Tidak ada komentar