Menteri Sosial Buka Suara Terkait Anggaran 500 Triliun

0

yang saya tahu itu anggaran Rp 500 triliun itu perlindungan sosial, itu yang disampaikan Ibu Sri Mulyani saat di Malang

Menyajikan Fakta, Melengkapi Informasi

Jakarta – Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan perihal anggaran kemiskinan Rp 500 triliun yang disebut dipakai untuk rapat dan studi banding. Risma mengatakan anggaran ratusan triliun itu merupakan anggaran untuk perlindungan sosial, tidak semuanya untuk bantuan sosial (bansos).

“Jadi begini, Pak, yang saya tahu itu anggaran Rp 500 triliun itu perlindungan sosial, itu yang disampaikan Ibu Sri Mulyani saat di Malang. Itu di dalamnya ada PKH, BPNT yang Rp 74 triliun, ada subsidi gas, subsidi listrik, ada subsidi BBM, totalnya Rp 500 T. Namanya perlindungan sosial, bukan untuk bantuan sosial,” tutur Risma dalam rapat kerja bersama Komisi VIII, kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Risma menyebut anggaran Rp 500 triliun itu berinduk pada program Perlindungan Sosial. Anggaran bansos Kemensos sebesar Rp 74 triliun masuk ke dalamnya.

“Jadi beda, beda. Jadi kalau (urutan) ada bansos, terus ada subsidi listrik, ada gas, itu induknya Perlindungan Sosial, begitu program namanya. Namanya Program Perlindungan Sosial, di dalamnya ada bansos Kemensos, yang Rp 74 triliun (anggaran). Saya jelaskan itu memang kemarin mungkin belum terlalu detail,” sebut Risma.

Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR RI mencecar Menteri Sosial Tri Rismaharini soal pernyataan MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas yang bilang anggaran kemiskinan di kementerian dan lembaga (K/L) yang hampir Rp 500 triliun terserap tidak sebagaimana mestinya. Mereka menyinggung anggaran yang habis untuk kegiatan rapat dan studi banding.

Mulanya anggota Komisi VIII F-Golkar Jhon Kenedy Azis meminta klarifikasi kepada Risma tentang isu Rp 500 T yang viral. Sepengetahuan dia, anggaran Kemensos tak mencapai angka itu.

“Viral sekarang adalah tentang dana bansos sebesar Rp 500 T ini mungkin kesempatan Ibu untuk mengklarifikasi. Betul, Kemensos di bawah mitra komisi VIII, tapi setahu saya anggarannya nggak sebanyak itu. Seperlimanya pun tidak ada, anggarannya dari mana itu,” kata Jhon dalam rapat kerja bersama Kemensos di Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Menurut Jhon saat ini adalah momen yang tepat untuk Risma memberikan pernyataan. “Saya pikir ini tempat ibu untuk klarifikasi tentang konteks itu supaya clear. Dari mana sumber-sumber dana itu atau informasi itu didapat saya juga nggak tahu,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan Abdul Wachid dari Fraksi Gerindra, yang menyebut perlu ada pernyataan dari Risma untuk meluruskan. Ia tak ingin sesuatu yang salah lantaran tak ada klarifikasi dianggap benar.

“Saya termasuk dari mitra Kemensos kebakaran jenggot, Bu. Karena apa? Bahasanya di situ adalah banyak digunakan untuk studi banding, banyak digunakan untuk rapat-rapat di hotel. Ini kan yang jelas Ibu Kemensos ini mitra kami, studi banding otomatis (dikaitkan) ke Komisi VIII, rapat-rapat di hotel Komisi VIII, saya kebakaran jenggot waktu itu,” kata Wachid.

“Saya sampaikan, nggak benar nih Rp 500 T, anggarannya saja nggak ada Rp 500 T, Rp 100 T saja nggak ada,” sambungnya.

About The Author

Menyajikan Fakta, Melengkapi Informasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *